Tinggal klak-klik lalu submit dan send. Selesai. Makanya petugas di wilayah perkotaan harus melek atau paham IT, minimal dapat mengoperasikan aplikasi pada gadget-nya.
BACA JUGA:Rekomendasi 10 Villa Estetik yang Bisa Dijadikan Penginapan Saat Berkunjung ke Puncak Bandung
3. Pandai Negosiasi
Biasanya, tidak sedikit responden yang enggan untuk didata dengan berbagai alasan.
Oleh karena itu, petugas sensus harus pandai melakukan negosiasi. Apabila si responden tidak ingin diwawancara siang hari, coba nego untuk wawancara di pagi, sore, atau malam hari.
Akan tetapi, apabila si responden tidak bisa diwawancara di hari kerja, coba nego untuk wawancara di akhir pekan. Intinya, nego terus sampai si responden mau diwawancara dan dapat jawabannya.
4. Bisa Membaca Google Maps
Memang sih, tidak semua orang dapat membaca peta, khususnya peta di Google Maps. Namun, apabila kamu direkrut jadi petugas sensus, membaca peta merupakan skill yang wajib kamu miliki. Bukannya apa-apa, ketika bertugas ke lapangan, para petugas akan dibekali peta wilayah tugasnya.
Di situ tertera batas-batas wilayah tugas lengkap dengan landmark-nya. Jangan sampai malah bertugas di tempat yang bukan wilayah tugasnya.
5. Tulisan Bagus
Sebenarnya, skill ini wajib dikuasai oleh petugas di wilayah yang menggunakan metode PAPI.
Jadi, petugas sensus mewawancarai responden menggunakan kuesioner biasa yang ditulis tangan. Sehingga, penting bagi petugas sensus untuk memiliki tulisan yang bagus alias dapat dibaca dan tidak memalukan.
6. Bisa Bahasa Daerah
Sebenarnya, yang ini tidak wajib. Namun, hal ini bisa jadi nilai tambah buat seorang petugas sensus. Biasanya responden lebih welcome kalau ditanya petugas menggunakan bahasa daerah.
Ada semacam kedekatan psikologis antara petugas sensus dan responden. Kalau sudah begini, responden bakal menjawab pertanyaandengan senang hati.