BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM – Investor dari Jepang langsung datang ke Bengkulu untuk melihat potensi cangkang sawit. Ketertarikannya bukan tanpa sebab, karena stok melimpah. Juga provinsi ini memiliki areal perkebunan kelapa sawit yang luas.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI) Deswan Hardjo Putra mengatakan, Bengkulu memiliki potensi ekspor cangkang sawit hingga 60 ribu ton per bulan. Dengan angka ini dipastikan Bengkulu bisa memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang dan negara lain seperti Thailand.
BACA JUGA:Cicilan Hanya Rp 30.600, Pinjam KUR Pegadaian Disiapkan Dana Miliaran, Cek Ketentuan dan Syaratnya
Bulan depan misalnya, Provinsi Bengkulu akan ekspor 10 ribu ton cangkang kelapa sawit ke Jepang. Ekspor ke negara ini merupakan perdana dari Bengkulu ke Negeri Sakura.
BACA JUGA:Siapkan KTP dan KK, Suku Bunga KUR BRI Kecil, Pinjaman Bisa Rp 500 Juta
Rencananya ekspor akan dilakukan minggu kedua bulan Februari 2023. Namun untuk pengapalan atau loading, dimulai minggu pertama Februari 2023.
Ekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai tidak hanya sekali. Ekspor cangkang sawit ini akan dilakukan rutin setiap bulan ke Jepang.
“Potensi kita 60 ribu ton per bulan. Kita punya target 20 persen sampai 35 persen untuk diekspor,” beber Deswan.
BACA JUGA:Pinjam KUR BRI Rp 50 Juta, Cicilan dari Rp 100 Ribu, Lihat Tabel dan Syarat Pengajuannya
Mematangkan persiapan eskpor cangkang sawit Februari nanti, Rabu pagi (18/1) perwakilan dari Jepang meninjau lokasi stockfile atau penampungan cangkang sawit.
“Target pengapalan minggu pertama Februari. Minggu kedua kita udah jalan,” ujar Komisaris PT Inti Persada Anca Putra.
Ditambahkan Anca, diharapkan Bengkulu mampu memenuhi kebutuhan ekspor cangkang sawit. Bekerjasama dengan seluruh petani sawit di Bengkulu. “Mudah-mudahan Bengkulu mampu lah, dengan PKL yang ada harusnya mencukupi,” tambah Anca.
BACA JUGA:Bulan Depan Ekspor 10 Ribu Ton Cangkang Sawit, Potensi Bengkulu Luar Biasa
Sementara itu, luas areal perkebunan kelapa sawit di Bengkulu, sesuai data BPS Bengkulu tahun 2019, yakni 208.627.11 hektare. Rinciannya