NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Di Indonesia kejadian kanker payudara menduduki peringkat pertama untuk kanker pada wanita, Globocan pada tahun 2020 mencatat insiden kanker payudara sebanyak 2.261.419 juta jiwa (24,5%), dari total 10.065.305 kejadian kanker di dunia.
BACA JUGA:Ketahui 6 Manfaat Mengonsumsi Pinang Muda untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Melawan Kanker
Prevalensi penyakit kanker ini cukup tinggi, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019, prevalensi tumor atau kanker payudara di Indonesia adalah 1: 4 per 1000 penduduk, atau sekitar 347.000 orang.(Ramli, 2019). Mastektomi merupakan salah satu pilihan pengobatan pada kanker payudara, yaitu tindakan pengangkatan bagian payudara yang mengalami kanker.
Divisi bedah kanker (onkologi/keganasan) Rumah Sakit rujukan yang ada di Medan mencatat bahwa Mastectomy menjadi operasi nomor 2 terbanyak. Tercatat sejak bulan Januari hingga Desember 2021 sudah dilakukan Mastectomy sebanyak 102 kali di rumah sakit rujukan kanker tersebut (Divisi onkologi, 2020).
BACA JUGA:Efek Samping Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan yang Dibakar, Bisa Memicu Kanker
Pada pasien yang akan menjalani Mastektomi tentu sering didapati kecemasan sebagai komplikasi dari Mastektomi (Bordea, 2019). Hal ini disebabkan prosedur operasi atau pembedahan pada umumnya akan memberikan suatu reaksi emosional yang khas bagi pasien, seperti ketakutan, marah, gelisah serta kecemasan.
Dengan sulitnya mengontrol rasa cemas tersebut tidak sedikit pasien yang lebih memilih untuk tidak dilakukan tindakan operasi. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya angka kematian pada pasien kanker payudara.
Oleh karena itu penting untuk menyiapkan diri dalam menghadapi proses pembedahan, Mengatasi kecemasan secara baik dan benar menjadi bagian terpenting yang sangat membantu untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan cemas yang dialami oleh pasien yang akan menghadapi prosedur operasi (Christopher, 2019).
BACA JUGA:3.109 Wanita di Bengkulu Jalani Tes Skrining Kanker Payudara, Hasilnya Mengejutkan
Salah satu metode yang banyak digunakan untuk mengatasi rasa cemas adalah dengan menggunakan aroma terapi ekstrak bunga lavender. Pemberian aroma terapi adalah salah satu metode pengobatan dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut minyak atsiri (Fradelos, 2015).
Aromaterapi yang dihasilkan oleh bunga lavender dikenal memiliki bau dan khasiat yang khas dengan berbagai manfaat yang dihasilkan, salah satunya adalah memberikan sensasi menenangkan (Fradelos, 2015). Penelitian pada tahun 2019 oleh Dewi Ratna Dila dan kawan-kawan menunjukkan bahwa ada pengaruh aromaterapi bunga lavender dengan penurunan kecemasan ibu setelah operasi caesar di rumah sakit bersalin (Dila, 2019).
BACA JUGA:Setop Kebiasaan Begadang, Ini Dampaknya Bagi Tubuh Bisa Picu Kanker
Cara yang dilakukan dalam mengurangi cemas adalah dengan menghirup Aroma terapi bunga Lavender, yakni dilakukan dengan metode inhalasi (dihirup). Minyak lavender yang mengandung linalool menjadi salah satu aroma terapi yang banyak digunakan secara inhalasi.