NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kopi salah satu minuman yang cukup populer di Indonesia dari masa ke masa, bahkan kopi sudah menjadi bagian dari hidangan setiap harinya bagi sebagian orang. Namun tidak serta-merta, kopi juga memiliki sejarah panjang tentang masuknya ke Indonesia.
Hal ini diawali dari pertama kali kopi dibawa oleh Belanda pada abad ke-17 hingga Indonesia sukses menjadi produsen kopi terbesar di dunia. Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696. Waktu itu dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan. Untuk bibitnya sendiri diambil dari Malabar, India, dengan kopi jenis Arabika.
Di Indonesia sendiri daerah pertama yang ditanami kopi adalah daerah Kedawung, dekat dengan Batavia (Jakarta). Penanaman kopi pertama yang dilakukan Belanda tidak berjalan dengan baik.
Kopi yang ditanam mengalami kerusakan parah. Hal tersebut diakibatkan karena bencana alam yaitu gempa bumi dan juga banjir. Namun Belanda tidak menyerah. Pada tahun 1706, Belanda berhasil menanam kopi arabika di daerah Cianjur, Jawa Barat.
Bupati Cianjur kala itu, Aria Wira Tanu, berhasil mengirimkan kopi ke Amsterdam sekitar 4 kuintal kopi pada tahun 1711. Dan disambut dengan baik di Eropa dan memenangkan lelang dengan harga tertinggi.
BACA JUGA:Ciri Khas Natal, Begini Sejarah dan Cara Membuat Kue Jahe, Belum Lengkap Rasanya Tanpa Kue Satu Ini
Keberhasilan penanaman kopi di Cianjur dan diterima dengan baik di Eropa membuat Belanda memperluas penanaman kopi di Indonesia. Sumatera, Sulawesi, Bali, dan bahkan Papua menjadi lokasi selanjutnya yang dipilih Belanda untuk menanam kopi jenis arabika tersebut.
Kopi yang terkenal dengan sebutan Java Coffee tersebut kemudian masuk ke Prancis. Pada tahun 1714, Raja Louis XIV yang merupakan seorang raja Perancis meminta bibit kopi Jawa dari Wali Kota Amsterdam, lalu ditanam di kebun raya Paris. Dari sana, kopi Jawa menyebar ke Karibia dan Amerika.
Bibit kopi Jawa dikenal sebagai varietas yang merupakan nenek moyang dari banyak varietas kopi Arabika di seluruh dunia, sampai saat ini keberadaan kopi sendiri sudah mendunia.
BACA JUGA:13 Cara Merawat Handphone yang Perlu Diketahui, Salah Satunya Selalu Pakai Charger Ori
Pada 10 tahun pertama perkembangan kopi di Indonesia, Belanda berhasil meraih keuntungan yang berlimpah karena jumlah ekspor yang besar. Akan tetapi, penanaman kopi jenis Arabika di Indonesia tidak selalu berjalan dengan baik, lama-kelamaan keuntungannya menurun dan menemukan titik matinya.
Hampir 200 tahun setelah kemunculan kopi pertama di Indonesia, penyakit Hemileia vastatrix (HV) atau karat daun menyerang dan menyebabkan rusaknya seluruh perkebunan Indonesia, termasuk perkebunan kopi.
Untuk menyiasati kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan, Belanda mencoba mengganti jenis kopi yang ditanam di Indonesia dari Arabika ke Liberika. Jenis kopi ini pertama kali ditemukan di Liberia dan merupakan tumbuhan liar di daerah sekitar Afrika.
BACA JUGA:Setelah Lulus Seleksi, Kapan Mitra Statistik Mulai Bekerja? Seperti Ini Aturan Kerjanya