Hal ini bahkan membuat banyak tanah dan sungai mengalami kekeringan parah di seluruh penjuru negeri. Umat Nabi Sulaiman AS mulai berdatangan menghadap nabi sulaiman meminta pertolongan dan mohonan kepada Allah SWT agar hujan segera turun untuk menyirami kebun-kebun dan sungai-sungai mereka yang kering.
Beliau kemudian memerintahkan rombongan besar pengikutnya, yang terdiri dari bangsa jin dan manusia, untuk berkumpul di luar ruangan dan bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar kemarau ini segera berakhir dan hujan turun kembali.
BACA JUGA:Bukan Cuma Sekedar Pajangan, Sejumlah Hiasan dan Ornamen Natal Ini Punya Filosofi dan Arti
Setelah mereka tiba di lapangan, Raja Sulaiman A.S. melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut tersebut terbaring kepanasan dan kehausan. Raja Sulaiman A.S. kemudian mendengar semut itu mulai berdoa, memohon kepada Allah SWT. sebagai pelindung semua makhluk-Nya yang ada di muka bumi.
“Ya Allah pemilik segala khazanah, aku berhajat sepenuhnya kepada-Mu, Aku berhajat akan air-Mu, tanpa air-Mu ya Allah aku akan kehausan dan kami semua kekeringan. Ya Allah aku berhajat sepenuhnya pada-Mu akan air-Mu, kabulkanlah permohonanku” ucap semut tersebut.
Mendengar doa dari semut itu, Baginda Sulaiman A.S. kemudian langsung memerintahkan semua rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka semua, “Kita segera pulang, sebentar lagi Allah SWT. akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah SWT. telah mengabulkan permohonan seekor semut”. Kemudian Raja Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke Kerajaan saat itu juga.
BACA JUGA:PT Power Indonesia Buka Lowongan Kerja Terbaru Desember 2023, Persyaratan Cukup Kirim Via Online
Suatu hari Baginda Sulaiman A.S. sedang berjalan-jalan disuatu daerah. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma di atasnya. Baginda Sulaiman a.s terus mengamati semut tersebut, kemudian beliau memanggil semut kecil tersebut dan mencoba bertanya padanya “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?. Semut kecil itupun menjawab, Ini adalah kurma yang Allah SWT. berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun ini.
Mendengar itu, Baginda Sulaiman A.S. kemudian mengambil sebuah botol lalu berkata kepada semut kecil tadi, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu”. Semut yang mendengar perintah nabi sulaiman pun tunduk dan mengikuti perintah itu.
BACA JUGA:Lowongan Kerja PT Nipon Indosari, Terima Lulusan SMA, Seperti Ini Kualifikasi yang Dicari
Setelah setahun berlalu. Baginda Sulaiman A.S. datang Kembali untuk melihat keadaan semut kecil itu. Baginda sulaiman melihat bahwa kurma yang diberikan kepada semut kecil itu tidak banyak berkurang.
Baginda Sulaiman A.S. Kembali bertanya kepada semut kecil itu, “Hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu” “Wahai nabi allah, aku hanya menghisap airnya selama ini dan aku banyak melakukan puasa. Selama ini Allah SWT. yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak akan memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah yang maha Pemberi Rizki, ucap jawab semut kecil itu.
Itulah kisah dari nabi sulaiman dan semut kecil. kisah ini menggambarkan betapa kecilnya makhluk hidup di dunia ini, namun pendekatan, kepe rcayaan dan kerja keras mereka membuat mereka berarti di mata Allah SWT.
BACA JUGA:Kisah Nabi Sulaiman Dan Burung Hud Hud, Hingga Membuat Ratu Balqis dan Kaumnya Bersujud Masuk Islam
Allah memberikan nilai dan kemampuan kepada semua makhluk hidup, termasuk semut. Kisah ini juga mengajarkan tentang pentingnya untuk berdoa dan saling membantu. kisah ini juga mengingatkan kita sebagai umat manusia untuk tidak meremehkan makhluk kecil dan hati-hati dalam memperlakukan lingkungan yang ada disekitar kita. Semut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan manfaat bagi manusia.
Dalam konteks sekarang, kisah Nabi Sulaiman dan semut juga dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi kita semua. Kita dapat belajar tentang nilai-nilai seperti kerja keras, tanggung jawab, kepercayaan, dan menghormati alam sekitar kita.