BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Tahun ini Pemprov Bengkulu tidak mengalokasikan bantuan bibit ternak. Alasannya karena masih ada kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit kulit Lumpy Skin Disease (LSD).
BACA JUGA:Video Selebgram Milen Bikin Heboh, Polisi: Live Bagian Vital
Di Bengkulu kasus PMK memang sudah turun, namun masih ditemukan kasus LSD di Kabupaten Mukomuko.
Menurut Kadis Peternakan dan Keswan Provinsi, Syarkawi, Pemprov Bengkulu maupun pemerintah pusat masih mewaspadai kasus penyakit PMK dan LSD.
BACA JUGA:Garap Pulau Baai, PT. Bengkulu Mandiri Gandeng BUMN
Data terakhir ada 73 ekor ternak yang terpapar LSD di Kabupaten Mukomuko dan tersebar di sejumlah kecamatan, dua diantaranya mati dan 4 ternak dipotong paksa.
Dinas Peternakan dan Keswan provinsi telah melakukan pengawasan distribusi hewan ternak. Lalu lintas ternak dari Kabupaten Mukomuko dibatasi agar penyakit cacar kulit ini tidak menyebar ke kabupaten dan kota lain.
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Yuyun Kembali Ditangkap. Kali Ini Kasusnya juga Sadis
“Peternak diimbau tidak khawatir karena penyakit ini bisa diantisipasi. Caranya dengan pemberian vitamin, mengusir lalat, nyamuk dan hewan kecil yang berpotensi menularkan virus melalui kulit,” jelas Kadis Peternakan dan Keswan Provinsi, Syarkawi.
Saat ini Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi mendorong pengembangan insemasi ternak. Dikatakan Syarkawi, pihaknya telah melakukan tandatangan kerjasama dengan Kementerian Pertanian terkait pengiriman sperma ternak produksi UPTD Inseminasi ke pusat.
Siska Harliana