BACA JUGA:Jangan Asal Investasi, Ini 6 Aplikasi Reksadana yang Terdaftar di OJK Biar Aman dan Untung
Berikut 8 Tips untuk kamu pemula yang ingin berinvestasi di instrumen saham:
1. Pelajari Saham Terlebih Dahulu
Jangan ragu untuk belajar. Pelajari terlebih dahulu jenis, risiko, dan return dari instrumen investasimu (saham) sebelum kamu melangkah lebih jauh lagi. Pahami ilmu dasar mengenai investasi saham serta istilah-istilah teknis yang mungkin akan sering muncul
BACA JUGA:Simulasi Kredit Mitsubishi L300 Tenor 60 Bulan , Cicilan Hanya Rp5 Jutaan, Cocok untuk Mobil Usaha
2. Pilih Perusahaan Sekuritas
Saat ini sudah banyak perusahaan sekuritas yang menjual jasanya untuk membantumu memulai kegiatan jual beli saham. Setiap perusahaan mempunyai kebijakannya masing-masing dalam menentukan biaya transaksinya. Namun, bukan sekedar biaya yang menjadi pertimbangan.
BACA JUGA:6 Cara Investasi di Reksadana Syariah dan 7 Keuntungan Finansial Sesuai Prinsip Keuangan Islam
3. Beli Saham saat Nilainya Turun
Sebagai pemula, alangkah baiknya kamu mulai membeli saham pertama kali di saat nilai saham incaran kamu sedang turun. Salah satu cara main saham pemula yang baik dan bijak ini juga berperan dalam menjaga kondisi finansial Anda untuk tetap dalam keadaan stabil.
4. Gunakan Idle Cash atau Uang dingin
Trading saham walaupun memiliki return yang tinggi tapi juga memiliki risiko yang tinggi pula. Salah satu prinsip money management adalah berinvestasi hanya dengan menggunakan uang dingin. Artinya uang yang kamu gunakan untuk berinvestasi tidak akan mengganggu anggaran kebutuhan pokokmu atau pos prioritas yang lainnya. Hindari juga menggunakan utang. Jika kamu sudah menyiapkannya, mulailah secara bertahap
BACA JUGA:Begini Cara Pinjam Uang di BRI Jaminan Sertifikat Tanah, Simak juga Syarat yang Diperlukan
5. Membuat Perencanaan Trading
Perencanaan perdagangan saham sangat penting bagi para trader dalam melakukan jual beli saham di bursa efek. Rencana trading itu meliputi beberapa hal seperti daftar saham untuk trading, titik entry (kapan harus membeli), titik exit (kapan harus menjual), serta titik cut loss (sampai batas mana ketika harga saham turun untuk kemudian dijual).