BACA JUGA:3 Cara Investasi Saham Bagi Pemula dan 8 Tips Investasi Saham, Serta Keuntungan yang Diperoleh
2. Kaki-kaki depan sering bermasalah
Di sektor kaki-kaki, sering kali ditemui kaki-kaki bagian depan Suzuki Ertiga bermasalah.
Komponen as roda Ertiga yang sudah rusak ketika berbelok secara penuh ke kanan atau ke kiri, muncul suara 'trek-trek-trek'.
Menurut informasi dari Service Advisor (SA) Suzuki di Pulo Gadung, beda dari versi matik yang terserang penyakit di kaki-kaki, justru versi manual relatif lebih aman dari masalah.
"Kalau untuk yang manual lebih oke sebenarnya, karena as roda (manual) lebih kuat," kata Suwandi, SA Suzuki Pulo Gadung, Jakarta Timur.
BACA JUGA:Program Prakerja 2024 Dibuka untuk 1,2 Juta Orang, Penuhi 6 Syarat Berikut Dapat Rp 4,2 Juta Gratis
3. Keluaran awal tidak ada AC double blower dan transmisi matik
Suzuki Indomobil Sales saat peluncuran Ertiga pertama kali di tahun 2012, tidak ada AC double blower dan varian transmisi matik.
Baik itu di tipe GA sebagai yang termurah, GL yang menengah, hingga di tipe GX sebagai tipe yang termahal pun belum ada AC double blower dan transmisi matik.
Di tahun 2013 untungnya Suzuki sadar akan pentingnya kehadiran AC double blower dan transmisi matik, hingga akhirnya tipe GL dan GX kedapatan AC double blower dan pilihan transmisi matik.
4. Tenaga kurang
Mesin Suzuki Ertiga generasi pertama dirasa masih kurang dibandingkan kompotitornya, masih kalah dibandingkan Avanza Veloz, Nissan Grand Livina, dan Honda Mobilio masih unggul soal performa.
BACA JUGA:8 Aplikasi Investasi Terbaik, Aman dan Terpercaya Menjaring Uang buat Generasi Z
Kapasitas mesin Ertiga berkapasitas 1.400 cc memang berada di tengah-tengah, lebih kecil dari Nissan Grand Livina, Honda Mobilio, Avanza Veloz dan Mitsubishi Xpander yang berkapasitas 1.500 cc, tapi lebih besar dari Avanza 1.300 cc.
Mesin berkode K14B 1.400 cc tepatnya 1.373 cc DOHC VVT, tenaganya 95 dk di 6.000 rpm dan torsi 130 Nm di 4.000 rpm.