Apa Itu Saham Gorengan dan Contohnya? Yuk Kenali, Ini Pengertian serta Ciri-cirinya

Senin 29-01-2024,17:49 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:5 Manfaat Kelapa Muda untuk Kesehatan Rambut, Solusi Bagi Kamu yang Punya Rambut Kering. Ketombe dan Tipis

Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan besar dari manipulasi pasar, baik melalui aksi bandar maupun oleh investor ritel.

Sebagai contoh konkret, dapat diambil kasus perusahaan BUMI pada awal 2017. Pada waktu itu, saham BUMI mencapai harga Rp500 per lembar.

Namun kenyataannya, harga tersebut hanyalah hasil manipulasi yang tidak berkelanjutan.

Saat ini, harga saham tersebut telah anjlok drastis menjadi angka Rp 100 per lembar.

Tindakan menggoreng saham seringkali menimbulkan dampak yang menyedihkan bagi investor.

Mereka yang membeli saham pada puncak harga tinggi akibat manipulasi tersebut dipastikan mengalami kerugian finansial yang signifikan.

BACA JUGA:Cara Jual Beli Saham Online Modal Kecil Untung Besar, Bisa Dipantau dari Smartphone 

Para korban saham gorengan terpaksa menjual saham mereka dengan harga yang lebih rendah, mencari peluang di saham lain yang diharapkan dapat memberikan keuntungan untuk menutupi kerugian yang diderita.

Praktik ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan pasar dan dapat menghilangkan kepercayaan investor terhadap integritas pasar modal.

Oleh karena itu, pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang praktek saham gorengan menjadi penting bagi investor agar dapat menjaga keamanan dan kestabilan portofolio investasinya.

Ciri-ciri saham gorengan dapat dikenali melalui beberapa indikator yang menunjukkan manipulasi atau kenaikan harga yang tidak wajar.

BACA JUGA:Simulasi Kredit Nissan Grand Livina 2024 Cicilan Mulai Rp 4 Jutaan, Mobil Keluarga Fitur Canggih dan Irit BBM

Berikut adalah dua ciri-ciri saham gorengan:

1. Kenaikan Harga yang Tiba-tiba

Jika terjadi kenaikan harga saham yang tiba-tiba dan signifikan, dapat menjadi indikasi saham gorengan. Kenaikan yang mencolok, terutama melebihi 10%, dapat menimbulkan kecurigaan.

Kategori :