KEPAHIANG, RBTVCAMKOHA.COM - Pemkab kepahiang mengikuti rapat secara virtual, bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK Ri Muhadjir Effendy, Senin sore (20/2).
BACA JUGA:Pasrah Terancam Dipindahkan, Begini Harapan Pedagang di Pantai Panjang
Dalam Instruksinya, Menko PMK menekankan agar seluruh kepala daerah bekerja keras dalam menurunkan stunting serta menghapus kemiskinan ekstrem di masing-masing wilayah.
Sebab atensi Presiden RI Joko Widodo, kasus yang menasional tersebut diproyeksikan nol pada 2024 mendatang.
BACA JUGA:Dapat Keuntungan Besar, Penjual Bakso Bakar Nyambi Edarkan Pil Hexymer
Menyadari ketersediaan anggaran minim yang menjadi problem diseluruh wilayah, Menko PMK meminta agar hal tersebut tidak dijadikan penghalang bagi daerah, untuk bekerja demi kemakmuran masyarakat.
Menanggapi hal itu Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid memaparkan di depan Menko bahwa saat ini dengan program orang tua asuh, Pemkab Kepahiang telah menjalankan pemenuhan gizi bagi penderita Stunting.
BACA JUGA:Nasib Tiga Mantan Pimpinan Dewan Seluma. Dari Kursi Empuk, Duduk di Kursi Pengadilan
Terlebih saat ini Kepahiang telah didaulat sebagai Kabupaten UHC atau Universal Health Coverge memudahkan Pemkab dalam menjamin masyarakat mendapat pelayanan kesehatan.
“Pada tahap pertama ini akan kita intervensi 140 anak dengan bantuan Rp 15 ribu per hari per orang, selama enam bulan. Mudah-mudahan ini melalui program orang tua asuh,” kata Bupati Kepahiang.
BACA JUGA:Pelajar Rawan jadi Korban, Yayasan Pupa Minta Perda Kekerasan Siber
Sama halnya dengan beberapa wilayah se-Provinsi Bengkulu, bupati menyebutkan bahwa anggaran menjadi kendala utama dalam penanganan stunting ataupun peretasan kemiskinan, terutama dalam pemenuhan gizi serta penanggulangan biaya hidup.
Nico Relius