1. Desain Bergaya Maskulin, Ala Baby Fortuner
Hal yang dicari oleh calon konsumen Toyota Rush salah satunya karena melihat penampilannya yang maskulin. Banyak yang menganggap kalau Rush seperti 'Baby Fortuner' atau 'Fortuner Lite' karena harga yang lebih terjangkau.
Desain Toyota Rush merepresentasikan sebuah SUV modern. Lekukan tegas di bumper depan dan belakang membuatnya terlihat gagah. Penyematan body cladding yang tidak berlebihan memberi kesan sporty dan tangguh, menonjolkan kesan SUV yang siap diajak berpetualang.
Terlebih, kini sudah tidak ada lagi 'konde' alias ban serep yang menggantung di pintu belakang seperti pada Rush generasi pertama. Kini semua SUV tren desain belakangnya jadi lebih modern dengan ban serep tersimpan entah di kolong atau di balik bagasi belakang.
Desain belakang mobil Rush jadi lebih modern dengan model stoplamp horisontal tanpa adanya ban serep. Kesan baby Fortuner jadi semakin kuat, sekalipun dari sisi kemewahan masih kalah jauh.
Pada varian GR Sport, dipercantik penambahan aksesoris resmi keluaran Toyota Gazoo Racing. Bumper depan Toyota Rush GR Sport diberi tambahan spoiler dengan desain yang tegas. Kemudian di bagian belakang, terpasang spoiler dengan aksen silver.
BACA JUGA:Ini Daftar City Car Second Harga di Bawah Rp 100 Juta, Mulai dari Harga Rp 60 Juta
2. Dibekali Mesin yang Irit dan Matic Konvensional
Toyota Rush 2024 dibekali mesin 1.500 cc 2NR-VE dengan teknologi Dual VVT-i. Tenaga yang dihasilkan memang lebih kecil dari sebelumnya, yakni 104 PS dan torsi 136 Nm.
Output dan torsinya tidak besar, tapi sudah cukup untuk mendukung mobilitas sehari-hari. Besaran tenaga yang diturunkan dari generasi sebelumnya membuat Rush generasi kedua semakin irit bahan bakar.
BACA JUGA:Berikut Kredit Mobil Ayla Cicilan Mulai Rp2 Jutaan, Intip Besaran DP dan Fitur Unggulannya
Hal yang bisa jadi pertimbangan orang cenderung membeli Rush ketimbang low SUV lain yang sama-sama memakai transmisi otomatis ialah karena Toyota mempertahankan transmisi otomatis konvensional di Rush.
Perlu diketahui, transmisi otomatis konvensional lebih kuat dibandingkan CVT saat menghadapi medan jalan yang cukup terjal.