Sementara itu di tahun berikutnya tindakan viral tersebut menjadi inspirasi bagi banyak negara dunia.
Sampai akhirnya Hari Internasional Memerangi Bullying menjadi acara semi tahunan yang berlangsung pada bulan Februari dan November.
Diketahui, acara pada November bertepatan dengan Pekan Anti-Bullying sehingga peringatannya digelar dua kali dalam setahun.
Tidak hanya di Indonesia seluruh negara di belahan dunia turut setuju jika tindakan bullying harus bisa diperangi.
BACA JUGA:Segera Rilis di Indonesia, Begini Bocoran Spesifikasi POCO F6
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa tindakan bullying merupakan tindakan yang harus dibasmi:
1. Dampak besar pada mental dan fisik
Korban yang mengalami tindakan bullying akan mengalami luka batin atau mental yang sangat mendalam. Mereka mungkin mengalami sejumlah penyakit mental mulai dari stres, kecemasan, hingga depresi.
Dampak terburuk dari kondisi ini bahkan bisa memunculkan pemikiran untuk mengakhiri hidupnya. Selain itu secara fisik korban yang mengalami dampak mental luar biasa bisa mengalami gangguan tidur, penurunan nafsu makan, hingga penyakit lainnya yang terjadi akibat mental yang memburuk.
BACA JUGA:Simulasi Pinjaman KUR Mikro BNI 2024 Rp 100 Juta, Simak Juga Syarat dan Cara Pengajuannya Disini
2. Dampak jangka panjang
Dampak yang paling besar dari tindakan bullying adalah membuat korbannya merasakan luka tersebut dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Bahkan sebagian besar korban tidak mampu untuk bisa melihat pelakunya dan selalu merasa ketakutan.
Mereka yang menjadi korban kerap mengalami masalah baik dari fisik, mental, dan emosionalnya. Bahkan gangguan tersebut bisa mengarah pada gaya hidup yang buruk dan membuat korban jatuh sakit.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Ajukan Pinjol BNI 2024, Penting Untuk Kamu yang Butuh Dana Darurat
3. Kesulitan bersosialisasi