Lalu, XSR 155 juga punya suspensi depan besar dan ban lebar. Ukuran ban depannya 110/70-17 inci dan belakang 140/70-17 inci.
Di tambah lagi, profil karet bundar yang punya pola tapak semu dual purpose. Kombinasi semua hal itu menjadikan motor kurang luwes dalam selap-selip. Begitu pula ketika ingin melakukan putar balik. Radius putarnya terasa besar untuk motor 150cc.
5. Posisi Berkendara Kurang Nyaman
Dengan tampilan retro, tentu harapannya Yamaha XSR 155 punya posisi berkendara yang rileks. Pada kenyataannya, tidak sama sekali. Posisi berkendara motor ini, persis sekali dengan MT-15.
Posisi tangan terbuka lebar, lalu kaki agak menekuk ke belakang. Kemudian setang juga kurang condong ke pengendara, sehingga tangan kurang rileks. Buat yang tidak biasa atau pertama kali berkendara dengan XSR 155, kemungkinan akan terasa pegal.
BACA JUGA:Kredit Mobil Toyota Veloz DP Rp50 Juta Tenor 60 Bulan Angsurannya Hemat, Cek Disini
6. Jok Tinggi Jadi Kekurangan Yamaha XSR 155
Bodi bongsor memang membuat motor ini tampak gagah. Hanya saja kekurangannya, buat pemula dengan postur 168 cm ke bawah jadi kurang percaya diri saat duduk.
Kaki penunggang dengan postur badan tersebut akan jinjit saat duduk di jok XSR 155. Terlebih lantaran posisi jok yang tinggi.
Di atas kertas, jok Yamaha XSR 155 punya tinggi 810 mm. Lebih tinggi dari motor sport 150cc lain seperi Honda CB150R Sreetfire yang cuma 797 mm. Kemudian Suzuki GSX-S150, punya tinggu jok 785 mm.
BACA JUGA:Simulasi Kredit Avanza Veloz, Siapkan DP untuk Angsuran Rp3 Jutaan Tenor Capai 5 Tahun
7. Pelek Bukan Jari-Jari
Kekurangan Yamaha XSR 155 adalah peleknya bukan jari-jari. Padahal ini salah satu sarat untuk sebuah motor retro. Lihat saja Kawasaki W175 selaku kompetitor yang menggunakan pelek jari-jari.
Lalu yang juga aneh, XSR 155 sebenarnya punya tampilan retro scrambler. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan knalpot yang agak menukik ke atas. Kemudian profi ban semi dual purpose.