Geger, Harga Emas Naik Rp 25 Ribu per Gram dalam Satu Hari, Jangan Terburu-buru Dijual

Minggu 19-03-2023,04:45 WIB
Reporter : Tim Liputan
Editor : Purnama Sakti

Bagi banyak orang, perkembangan harga emas selalu menjadi informasi menarik dan wajib diikuti. Saat harga naik, kesempatan yang baik menjual emas simpanannya. 

BACA JUGA:164 Ha Sawah di Kinal Mulai Panen, Bupati Kaur Optimis Atasi Masalah Stunting

Sebaliknya saat turun, pertimbangannya langsung dilepas atau memilih bertahan sembari berharap harga kembali naik.

Banyak pertanyaan, hal apa saja yang menyebabkan harga emas naik atau turun? Dikutip dari laman OJK, berikut beberapa hal yang mempengaruhi harga emas.

BACA JUGA:Masuk Cafe Tuak Bawa Keris, Pemuda Paiker Terancam 12 Tahun Penjara

1. Ketidakpastiaan Kondisi Global

Berbagai situasi yang terjadi seperti politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang adalah salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Contoh, saat kerusuhan tahun 1998 kondisi ekonomi dan politik Indonesia menjadi kacau dan emas seringkali dianggap sebagai penyelamat. Karena itulah saat terjadi krisis atau perang, biasanya harga emas akan melonjak naik.

Ketika dalam situasi ekonomi tidak menentu, ada tiga alasan emas menjadi pilihan banyak orang. Pertama, nilai emas tetap terjaga meski terjadi inflasi atau deflasi. Kedua, nilai emas tetap terjaga meski terjadi krisis ekonomi atau perang. Ketika, permintaan akan emas tidak berkurang seiring dengan ketersediaan emas yang terbatas. 

BACA JUGA:Sepak Terjang 2 Spesialis Curat 18 TKP Berakhir Diterkam Macan Kampung Melayu

2. Penawaran dan permintaan emas

Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku pada emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya, bikin logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini bakal naik. Sebaliknya, harganya akan turun apabila penawaran lebih besar daripada permintaannya.

Untuk diketahui, dalam produksi emas di dunia, selain dari hasil pertambangan juga berasal dari daur ulang emas. Ada dua versi hasil hitung dari total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton.

BACA JUGA:Dua Jempol, Gratis Biaya Kuliah di Kampus Megah Ini, Syaratnya Ini

3. Kebijakan Moneter

Harga emas juga sangat tergantung dari kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga. Kalau The Fed menurunkan suku bunga, harga emas berpotensi naik. Sebaliknya jika The Fed memutuskan untuk menaikan suku bunga, harga emas pun akan turun.

BACA JUGA:Nasabah Dimanjakan Pinjam KUR BRI, Bulan Ini Disiapkan Dana Rp 12 Triliun

Kategori :