
BACA JUGA:Begini Hukum tidak Membayar Zakat Fitrah jika Dilihat dari Beberapa Kondisi
Pengelolaaan zakat bahkan sudah diatur dalam undang-undang. Pengelolaan zakat diatur dalam Undang-undang (UU) pengelolaan zakat nomor 38 tahun 1998 “Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.”
Selanjutnya, UU tersebut juga menjelaskan tentang pengelolaan zakat, fungsi zakat dan siapa yang berhak mengatur zakat.
BACA JUGA:Catat! Ternyata Ini 5 Golongan Orang yang tidak Boleh Menerima Zakat
3. Emas dan Perak
Ketentuan zakat yang pertama adalah ketentuan zakat emas dan perak. Kamu diwajibkan untuk membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama setahun.
Perhitungannya adalah sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut. Sebagai contoh jika kamu memiliki emas sebesar 100 gr, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah harga 2,5 persen dari emas.
Sebagai contoh 1 gr emas berharga Rp 50.000, maka besaran zakat yang harus dibayarkan yaitu adalah 100gr x Rp 50.000 x 2.5 persen = Rp 125.000.
BACA JUGA:Ini Perbedaan Antara Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Lengkap Serta Takaran yang Harus Dikeluarkan
4. Zakat Pertanian
Zakat pertanian tentunya identik dengan hasil pertanian. Berbeda dengan zakat penghasilan, zakat pertanian merupakan zakat yang dikeluarkan seorang petani atau sebuah perusahaan pertanian sesuai dengan cara mengolah pertanian tersebut.
BACA JUGA:Hukum Zakat Fitrah untuk Orang yang Sudah Meninggal dan 3 Syarat Wajib Tunaikan Zakat Fitrah
5. Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga. Sedangkan harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian maka dalam harta niaga harus ada 2 motivasi:
- Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan
- Motivasi mendapatkan keuntungan