4. Liontin emas
Liontin emas merupakan perhiasan yang multifungsi. Liontin bisa digunakan sebagai pelengkap kalung, gelang, hingga anting.
Liontin tertua yang pernah ditemukan oleh para arkeolog berusia lebih dari 6.000 tahun. Liontin sederhana yang terbuat dari emas 24 karat itu ditemukan di Bulgaria.
5. Anting emas
Perhiasan juga dapat dikenakan di telinga, yang disebut dengan anting. Di Indonesia terdapat tradisi memberikan anting emas kepada bayi perempuan yang baru lahir.
Penggunaan anting bisa dibilang cukup menyakitkan, karena penggunanya harus melakukan tindik untuk melubangi bagian telinga.
BACA JUGA:11 Harta Karun Tersembunyi di Kerajaan Sriwijaya di Palembang dan Penemuan Harta Karun di Indonesia
Namun, model anting yang berkembang akhir-akhir ini memungkinkan penggunanya tidak perlu melakukan tindik. Misalnya anting model klip atau jepit.
Sebagai tambahan informasi, emas merupakan jenis logam yang lunak. Agar mudah dibentuk, kuat, dan tahan lama, emas harus dicampur dengan logam lainnya seperti perak, tembaga, paladium, hingga nikel.
Sehingga, perhiasan emas tidak benar-benar mengandung 100 persen emas. Persentase inilah yang kemudian menjadi dasar penetapan nilai karat.
Nilai karat perhiasan emas dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari 10 karat (10K) hingga 24 karat (24K)
BACA JUGA:Harta Karun Tersembunyi, Ini 6 Tambang Emas di Indonesia selain Freeport
Nilai karat tertinggi saat ini adalah 24 karat, yang artinya suatu produk emas mengandung emas murni sebanyak 99 persen. Sementara, arti kategori nilai karat lainnya antara lain:
Emas 10K - kadar emas 41 persen
Emas 12K - kadar emas 50 persen
Emas 13K - kadar emas 54 persen