Teknik blending digunakan dalam proses pengambilan batu bara di daerah ini, yang menghasilkan batu bara berkualitas tinggi.
Batu bara yang dihasilkan dari tambang Sorong digunakan sebagai sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di sekitarnya. Luas tambang di Sorong Papua mencapai sekitar 1.105 km², dengan perkiraan produksi sekitar 1.200.000 ton per tahun.
BACA JUGA:Uang Kuno Rp100 Ditukar dengan Rp150 Juta, Benarkah? Begini Penjelasannya
7. Sawahlunto, Sumatera Barat
Sawahlunto, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, merupakan salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Meskipun demikian, tambang di Sawahlunto resmi ditutup pada tahun 2019.
Tambang di daerah ini, yang dikenal dengan nama Ombilin, merupakan tambang batu bara tertua di Asia Tenggara. Sejarah tambang di Sawahlunto sudah dimulai sejak abad ke-19 dan beroperasi selama lebih dari satu abad.
Penutupan tambang Ombilin di Sawahlunto pada tahun 2019 diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia, mengingat pentingnya peran tambang tersebut dalam sejarah industri batu bara di Indonesia.
Dari Pulau Laut, Kalimantan Selatan, hingga Sawahlunto, Sumatera Barat, keberadaan tambang batu bara tersebar luas di berbagai penjuru nusantara.
BACA JUGA:Koin Kuno Rp 100 Gambar Rumah Gadang, Dijual Tembus Ratusan Juta?
Setiap daerah penghasil batu bara memiliki peranannya masing-masing dalam menyokong industri dan memenuhi kebutuhan energi baik dalam negeri maupun internasional.
Dengan cadangan dan produksi yang mencapai angka miliaran ton, Indonesia terus memegang peranan penting dalam industri tambang batu bara global.
Demikian informasi mengenai daftar 7 daerah penghasil harta karun emas hitam terbesar di Indonesia, daerah mana saja? Semoga bermanfaat.
Sheila Silvina