"Namun demikian, ada kemungkinan bahwa ada semacam hubungan sosial antara dua individu selama hidup yang penting untuk dipertahankan setelah meninggal," kata Smith-Guzmán, yang tidak terlibat dalam kedua penemuan tersebut.
Para ahli percaya bahwa El Caño berfungsi sebagai pusat upacara regional atau nekropolis (kota orang mati) bagi anggota masyarakat elit, kata Smith-Gúzman.
Sudah ada dua upaya untuk mencari tahu siapa pemilik berbagai makam yang ditemukan di situs El Caño. Namun, setiap upaya gagal untuk mengambil DNA dari tulang belulang manusia, kemungkinan besar karena iklim panas dan lembab di wilayah itu tidak ideal untuk pengawetan.
"(Penemuan ini) menawarkan bukti baru untuk terus mempelajari suku-suku di Panama yang dapat dibandingkan dengan penemuan sebelumnya," kata Navas Méndez.
BACA JUGA:9 Misteri Peta Harta Karun di Indonesia yang Belum Terpecahkan dan Ditemukan Hingga Sekarang
"Dengan bukti baru ini, para arkeolog dapat mengajukan pertanyaan baru tentang interaksi antara suku-suku bangsa, tentang ekonomi politik masyarakat pra-Kolombia, tentang aspek keagamaan, tentang gender, dan sebagainya."
Penemuan harta karun emas dalam makam di Panama oleh para arkeolog berusia dari 1.300 tahun memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan kepercayaan masyarakat kuno di wilayah tersebut.
Penemuan ini tidak hanya menambah kekayaan pengetahuan kita tentang masa lalu, tetapi juga membuka pintu untuk pertanyaan baru dan penelitian lanjutan di masa mendatang.
BACA JUGA:Jejak Misteri Gunung Salak, Mengenai Harta Karun Belanda, Benarkah Ada?
Demikianlah, semoga informasi ini dapat menambah wawasan sahabat camkoha.
(Sheila Silvina)