Pengaruh Ajaran Ibu Kartini Terhadap Pendidikan Perempuan di Indonesia

Minggu 21-04-2024,10:00 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : ahmad afandi

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pengaruh ajaran Ibu Kartini terhadap pendidikan perempuan di Indonesia.

 

Pada abad ke-19, Indonesia masih terjebak dalam tradisi yang kuat mengenai peran gender, terutama dalam hal pendidikan. Perempuan pada masa itu cenderung diabaikan dan tidak dianggap layak untuk menerima pendidikan formal. Namun, di tengah masa yang gelap tersebut, muncul seorang pahlawan yang berani menantang status quo dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Dialah Raden Ajeng Kartini, atau yang lebih dikenal sebagai Kartini.

BACA JUGA:Sosoknya Sangat Dikagumi, Ini Perjuangan R.A Kartini Memajukan Kaum Perempuan Indonesia

 Latar Belakang Ajaran Ibu Kartini

Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, dari keluarga bangsawan Jawa. Ayahnya, Raden Mas Sosroningrat, adalah seorang Bupati Kudus, sedangkan ibunya, Mas Ajeng Ngasirah, adalah istri kedua dari ayah Kartini. Dalam keluarga bangsawan yang konservatif, Kartini mengalami sendiri betapa sulitnya untuk seorang perempuan mendapatkan pendidikan yang layak.

 

Namun, Kartini memiliki keinginan yang kuat untuk belajar dan mengubah nasib kaum perempuan di Indonesia. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan perempuan dari keterbatasan yang mereka hadapi. Kartini berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan, meskipun harus melawan norma-norma sosial yang menghambatnya.

BACA JUGA:Kesatria Pelopor Pendidikan Perempuan! Ini Kisah Ibu Kartini Melawan Tradisi Poligami

Perjuangan Kartini dalam Mendukung Pendidikan Perempuan

Salah satu kontribusi utama Kartini terhadap pendidikan perempuan di Indonesia adalah melalui tulisan-tulisannya. Kartini aktif menulis surat kepada teman-temannya di Belanda, di mana ia mengekspresikan pemikiran-pemikiran progresifnya tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Surat-surat Kartini kemudian diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul "Door Duisternis tot Licht" (Habis Gelap Terbitlah Terang), yang menjadi salah satu karya sastra penting dalam sejarah Indonesia.

 

Dalam surat-suratnya, Kartini menyoroti berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan Jawa pada masa itu, termasuk keterbatasan akses terhadap pendidikan. Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin. Ajaran-ajaran Kartini ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, baik di masa itu maupun di masa kini, untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan pendidikan yang adil.

BACA JUGA:Tempat Bersejarah Kehidupan Ibu Kartini, Sekarang Dijadikan Tempat Wisata

Penerus Ajaran Kartini dalam Pendidikan Perempuan

Kategori :