3. Tahi lalat atipikal
Tahi lalat ini tampak seperti melanoma kanker kulit, padahal sebenarnya tidak. Biasanya berukuran lebih besar dari penghapus pensil dengan bentuk tidak normal, dan mungkin memiliki lebih dari satu warna. Orang dengan empat atau lebih tahi lalat atipikal mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma.
4. Spitz nevus
Tahi lalat jenis ini terlihat mirip dengan melanoma , terutama dengan tampilannya yang menonjol, berbentuk kubah, dan terkadang berwarna merah jambu atau beraneka warna. Spitz nevi biasanya muncul sebelum usia 20 tahun, namun orang dewasa yang lebih tua juga dapat mengembangkannya.
BACA JUGA:Bukan Tanggal Lahir, Tapi 11 Tempat Tahi Lalat Ini Mendatangkan Rezeki bagi Pemiliknya
Apakah tahi lalat berbahaya? Tahi lalat umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, sebagian orang dapat tidak percaya diri karena memiliki tahi lalatnya mengganggu penampilan.
Tahi lalat juga bisa mengganggu keleluasaan, misalnya saat bercukur (jika tumbuh di wajah) atau saat berpakaian (bila kerap tersangkut di baju).
Meski umumnya tidak berbahaya, tahi lalat dapat berkembang menjadi kanker kulit melanoma.
Penampilan tahi lalat yang mengarah ke kanker kulit melanoma berbeda dengan tahi lalat normal.
BACA JUGA:9 Posisi Tahi Lalat yang Dipercaya Membawa Keberuntungan, Ada di Pelipis dan Bibir Bagian Atas
Tahi lalat pada kanker kulit melanoma memiliki ciri-ciri:
1. Tahi lalat berubah bentuk, ukuran, dan warna
2. Tepian kasar dan tidak rata
3. Bentuknya tidak simetris
4. Terdiri dari campuran 2–3 warna atau lebih