NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Mitos memotong kuku malam hari, bahayakah? Begini hukumnya menurut Islam.
Pernah dengar tentang mitos potong kuku malam hari?
Ada banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat Indonesia. Mitos-mitos ini biasanya berisi larangan atau pantangan untuk melakukan sesuatu.
Salah satunya yang juga kerap dipercayai adalah mitos motong kuku pada malam hari. Memotong kuku di waktu malam yang konon bisa memperpendek usia.
BACA JUGA:Pertanda Buruk! Ini 7 Arti Mitos Nasi Basi Menurut Primbon Jawa, Mungkin Anda Pernah Mengalami
Ternyata mitos ini berkaitan dengan salah satu mitos yang masyarakat Jawa yakini sejak dahulu. Menurut kepercayaan, memotong kuku di malam hari bisa membuat umurmu memendek. Sederhananya, kamu akan lebih cepat meninggal dunia.
Hal ini tentu terdengar menakutkan untuk anak-anak dan remaja. Selain memperpendek umur, ada juga yang mengaitkannya dengan hubungan antara anak dan orang tua.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Ini Pertanda kalau Nasi Cepat Basi, Kaum Wanita Wajib Tahu
Konon, memotong kuku di malam hari bisa memperburuk ikatan batin mereka. Karena itulah orang zaman dahulu selalu melarang anak mereka untuk memotong kuku setelah magrib. Hingga sampai sekarang pun masih banyak yang mempercayai mitos potong kuku malam hari.
Sebenarnya, apa sih, yang membuat mitos ini beredar luas di masyarakat?
Melansir dari beberapa sumber, asal usulnya ternyata berkaitan dengan alat potong yang digunakan. Orang-orang zaman dahulu biasanya menggunakan pisau atau silet untuk memotong kuku mereka.
BACA JUGA:Tragis, Selain Dijual Ibu Kandung, Remaja Ini juga Diduga pernah “Digarap” Orang Dekat
Karena itulah kegiatan sederhana ini cenderung berbahaya, apalagi jika dilakukan pada malam hari.
Terlebih penerangan di zaman dahulu masih sangat minim, kebanyakan orang hanya memiliki lampu minyak di rumah mereka. Akibatnya, kamu akan lebih sulit untuk fokus dan berisiko melukai diri sendiri ketika memotong kuku setelah matahari terbenam.
Bisa dibilang, munculnya mitos potong kuku malam hari adalah untuk melindungi masyarakat dahulu dari risiko terluka ketika melakukannya.