JAKARTA, RBTVCAMKOHA.COM – Saat ini media sosial termasuk TikTok dan Twitter diramaikan dengan bahasan oralit.
Netizen menceritakan pengalamannya sahur atau berbuka puasa dengan oralit. Oralit dianggap mampu jadi 'doping' sehingga puasa lancar tanpa lemas.
BACA JUGA:Safari Ramadhan di Seluma, Gubernur Rohidin Bawa Bantuan Rp 1,5 Miliar untuk Mesjid dan Pura
Hanya saja, dokter gizi klinis, Inge Permadhi, tidak setuju dengan cara tersebut. Pencegahan dehidrasi dan lemas selama puasa bisa dicegah dengan asupan gizi seimbang saat sahur.
BACA JUGA:Umat Muslim Boleh Tidak Puasa, Asalkan Termasuk Kelompok Berikut
"Kalau saya sih tetap tidak setuju karena tujuan oralit itu lebih ke arah dehidrasi kalau diare. Nah, BAB yang keluar itu diganti dengan oralit. Oralit hanya untuk orang sakit, tujuannya untuk dehidrasi," ucap Inge.
BACA JUGA:Penggunaan MyPertamina Diperluas, 94 Daerah Ini Wajib Terapkan
Senada dengan Inge, dokter gizi Luciana Sutanto mengatakan, oralit tidak dianjurkan selama berpuasa. Pemenuhan kebutuhan cairan sebanyak 8 gelas per hari bisa didapat dari berbagai minuman, "Diutamakan air putih," katanya.
BACA JUGA:THR dan Gaji 13 ASN Naik, Eselon 1 Rp 20 Juta, Eselon 2 Rp 16 Juta dan Eselon III Rp 11 Juta
Gula dan garam atau elektrolit pada oralit sebenarnya bisa didapat lewat asupan. Makanan yang dikonsumsi selama sahur sudah mengandung gula dan garam. Pada karbohidrat, terdapat gula alami.
BACA JUGA:Bansos 10 Kg Beras Cair Akhir Maret 2023, Jangan Sampai Terlewat, Ini Cara Cek Lewat HP
Kemudian garam ada di nyaris semua menu makanan. Sup ayam, misal, mengandung garam terutama pada kuahnya.
"Itu jauh lebih baik dari oralit. Mengonsumsi kuah saja, kuah sop lah, lodeh, soto kayaknya lebih enak," ujar Inge.
BACA JUGA:Catat, 6 Jenis Bansos yang Cair Bulan Ramadan Ini Hingga Idul Fitri 2023
Terpisah, Kementerian Kesehatan menegaskan oralit merupakan minuman untuk mengembalikan hidrasi tubuh akibat diare.