Membanggakan Indonesia, Ini Sosok yang Ikut Andil Sebagai Penemu Vaksin Astrazeneca Temani Dame Sarah Gilbert

Selasa 07-05-2024,05:17 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar
Membanggakan Indonesia, Ini Sosok yang Ikut Andil Sebagai Penemu Vaksin Astrazeneca Temani Dame Sarah Gilbert

BACA JUGA:Khasiat Daun Pandan Ampuh untuk Menjaga Kesehatan Saraf, Begini Cara Mengolahnya

3. Memperkenalkan semua anggota risetnya 

Sarah Gilbert memimpin tim riset khusus untuk mempercepat proses pengembangan vaksin Covid-19 karena urgensinya yang tinggi. Ketika mendapatkan apresiasi publik, ia tak ragu membagi kebanggaan tersebut kepada sejumlah anggota timnya. 

Dalam video yang dirilis Deutsche Bank, ia memperkenalkan anggota tim risetnya yang berasal dari berbagai latar belakang dan menekankan pentingnya kompetensi yang dimiliki oleh setiap individu. Salah satunya, Indra Rudiansyah, WNI yang sedang menempuh studi doktoral di Inggris.

BACA JUGA:Meski Berkhasiat untuk Kesehatan, Kondisi seperti Ini Tidak Disarankan Mengonsumsi Air Rebusan Daun Pandan

4. Berdedikasi pada ilmu pengetahuan 

Sebagai ahli vaksin Inggris, ia sangat berdedikasi dengan ilmu pengetahuan dengan fokus mengembangkan vaksin melawan influenza dan virus patogen.

Ia menyelesaikan studi ilmu biologi dari University of East Anglia (UEA) pada 198 dan melanjutkan studi doktoral di Universitas Hull dengan penelitian genetika dan biokimia dari Rhodosporidium toruloides. 

BACA JUGA:Ini Khasiat Daun Pandan untuk Pria, Salah Satunya Bisa Mengatasi Lemah Syahwat

Sepanjang hidupnya, ia berpartipasi dalam membuat sejumlah vaksin yang berbeda termasuk malaria dan MERS. Sarah juga mendirikan Vaccitech, perusahaan bioteknologi yang mengembangka vaksin dan imunoterapi untuk berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker, hepatitis B, HPV, dan kanker prostat. 

BACA JUGA:Asam Urat Kambuh? Coba Pakai Rebusan Serai, Begini Cara Membuat dan Aturan Minumnya

5. Memimpin uji coba vaksin ebola 

Sarah sudah berpengalaman dalam menangani wabah, bukan hanya Covid-19. Ia sempat memimpin uji coba pertama vaksin Ebola, wabah yang sempat memburuk di Afrika, pada tahun 2014. Ia juga memiliki peran yang sama pada wabah MERS, sindrom pernapasan yang sempat merebak di wilayah Timur Tengah.

BACA JUGA:Penderita Kolesterol Harus Tahu! Konsumsi Rebusan 7 Daun Ini, Dipercaya Bisa Sembuh

Selanjutnya, melansir dari situs resmi pemerintah Inggris, vaksin AstraZeneca sebenarnya mengandung vektor adenovirus dari simpanse (rekombinan ChAdOx1-S) yang disisipi glikoprotein spike dari virus SARS-Cov-2, serta organisme hasil rekayasa genetika (GMO).

Vaksin AstraZeneca juga mengandung kurang dari 23 miligram per dosis (0,5 mililiter). Artinya, pada dasarnya vaksin ini bebas natrium.

Kategori :