Kapan Pertama Kali Harta Karun Batu Bara di Indonesia Dikeruk? Intip Sejarahnya di Sini

Minggu 05-05-2024,07:57 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kapan pertama kali harta-karun-batu-bara di Indonesia dikeruk? intip sejarahnya di sini.

Pertambangan Batubara adalah Pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bilumen padat, gambut, dan batuan aspal.

Batubara merupakan sejenis batuan endapan yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang terperangkap dan terdekomposisi selama jutaan tahun. 

BACA JUGA:Bukan Main, Cadangan Harta Karun Batu Bara di Indonesia Diklaim Bisa Sampai 500 Tahun

Secara kimia dan fisika, batubara tersusun dari unsur-unsur seperti karbon, hidrogen, serta oksigen sebagai komponen unsur utama dengan belerang dan nitrogen sebagai unsur tambahan.

Pada dasarnya, batubara terbentuk dari dua jenis material, yaitu combustible material atau material yang dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen, yang umumnya terdiri dari fixed carbon, senyawa hidrokarbon, senyawa hidrogen, dan lain sebagainya. 

Serta non-combustible material  atau material yang tidak dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen, yang umumnya terdiri dari senyawa anorganik dan senyawa logam lainnya.

BACA JUGA:Temuan 200 Juta Ton Harta Karun Batu Bara di Sumbar, Ditemukan Oleh Orang Belanda di 4 Lokasi

Perbedaan kualitas antara jenis-jenis batubara ini biasanya ditentukan oleh kandungan karbon, kelembapan, kandungan volatile matter, serta kandungan abu dan belerang.

Kapan Pertama Kali Harta Karun Batu Bara di Indonesia Dikeruk? Berikut ulasan sejarahnya.

Melansir dari berbagai sumber, perkembangan penggunaan batubara di dunia sebagai energi dimulai sejak revolusi industri di Eropa (abad 19), yaitu untuk menggerakkan lokomotif dan mesin-mesin uap sehingga disebut zaman keemasan batubara.

BACA JUGA:Intip Lokasi Harta Karun Batu Bara Ratusan Juta Ton di Sumbar, Pernah Dikeruk Oleh Belanda

Sedangkan pertambangan batu bara di Indonesia dimulai secara terbuka dibawah pengawasan kesultanan dan sudah mulai beroperasi di Kalimantan menjelang abad ke-19, yang menghasilkan batubara bermutu rendah dalam jumlah kecil untuk penggunaan setempat.

Tambang kecil milik negara di Palaran dekat Tenggarang di kesultanan Kutai merupakan suatu contoh yang khas. Tambang batubara Modern yang pertama di Kalimatan adalah tambang “Oranje Nassau’ yang dibuka oleh Belanda di Pengaron, Kalimantan Selatan pada tahun 1849.

Tambang tersebut lebih diarahkan untuk menunjukkan hak Belanda terhadap kekayaan mineral pulau itu dan bukan karena potensi komeresialnya. 

Kategori :