Catatan Historis Misteri Pulau Sumatera, Dijuluki Pulau Emas Suwarnadwipa

Minggu 05-05-2024,22:04 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

BACA JUGA:Hasilkan Rp 25 Miliar Per Tahun, Ini Titik Lokasi Tambang Harta Karun di Sumatera Barat

Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama “Samatara”, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama “Samatra”. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu “Camatra”, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya “Camatora”. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: “Somatra”. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: “Samoterra”, “Samotra”, “Sumotra”, bahkan “Zamatra” dan “Zamatora”.

Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatera. 

Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera

Itulah Catatan historis misteri Pulau Sumatera, dijuluki Pulau Emas Suwarnadwipa.

 

(Novan)

Kategori :