10 Investor Pengeruk Harta Karun Terbesar di Indonesia, Mulai dari Emas Hingga Batu Bara

Sabtu 11-05-2024,10:01 WIB
Reporter : novan alqadri
Editor : ahmad afandi
10 Investor Pengeruk Harta Karun Terbesar di Indonesia, Mulai dari Emas Hingga Batu Bara

Sebagai anak perusahaan BUMN Inalum, ANTAM beroperasi di berbagai sektor tambang, termasuk eksplorasi, pengolahan, dan pemasaran sumber daya mineral. Didirikan pada 5 Juli 1968, ANTAM terkenal dengan produk logam mulianya. Perusahaan ini beroperasi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa dan Asia, dan telah go public di Bursa Efek Indonesia sejak 27 November 1997 dengan kode saham ANTM.

BACA JUGA:Wajar di Sumatera Utara Banyak Orang Kaya, Ada Harta Karun Emas Jutaan Ons per Tahun

3. PT Pertamina

Meskipun lebih dikenal dengan SPBU dan gasnya, PT Pertamina adalah perusahaan tambang utama untuk minyak bumi dan gas alam. Pertamina memiliki tujuh kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia, dan pabrik LPG. Beroperasi di lapangan-lapangan onshore dan offshore di Kalimantan, Pertamina menghasilkan puluhan ribu barel minyak dan ratusan juta standar kaki kubik gas setiap hari, memainkan peran kritis dalam energi dan ekonomi Indonesia.

4. PT Timah Tbk (TINS)

Didirikan pada tahun 1976, PT Timah adalah BUMN yang bergerak dalam penambangan timah. Kegiatannya meliputi eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan pemasaran timah. Berbasis di Pangkalpinang, Bangka Belitung, perusahaan ini juga aktif di bidang pertambangan, industri, perdagangan, pengangkutan, dan jasa. PT Timah telah terdaftar di bursa efek sejak 1995 dengan kode saham TINS, menarik banyak investor.

BACA JUGA:3 Gunung yang Menyimpan Bertumpuk-tumpuk Harta Karun Emas, Dipercaya Masih Ada yang Belum Ditemukan

5. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

Perusahaan ini berfokus pada penambangan batu bara dan didirikan oleh keluarga Thohir pada tahun 1966. Adaro Energy juga menawarkan layanan kontraktor penambangan, infrastruktur, logistik batu bara, dan kegiatan pembangkit tenaga listrik. Perusahaan ini resmi IPO pada tahun 2008 dengan kode saham ADRO dan memiliki lokasi tambang di Tutupan, Paringin, dan Wara, memulai operasi komersialnya pada Juli 2005.

6. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam, yang berfokus pada penambangan batu bara, merupakan anak perusahaan MIND ID. Didirikan pada tahun 1950 sebagai Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam, perusahaan ini menjadi PT Bukit Asam pada 1981 dan telah terdaftar di bursa efek sejak tahun 2002 dengan kode saham PTBA.

BACA JUGA:Rebutan Harta Karun Emas di Pulau Sangihe Sulawesi Utara, Perut Bumi Wilayah Ini Menyimpan Jutaan Ton Emas

7. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

PT Vale Indonesia Tbk, yang berdiri pada 25 Juli 1968, merupakan perusahaan tambang nikel terkemuka di Indonesia. Awalnya beroperasi di bawah Kontrak Karya, PT Vale berfokus pada penambangan dan pengolahan nikel terintegrasi di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini adalah bagian dari Vale, perusahaan multitambang terbesar asal Brasil dan telah go public sejak tahun 1990 dengan kode saham INCO.

8. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)

PT Bayan Resources Tbk, yang didirikan pada 7 Oktober 2004, adalah pemain besar dalam industri batu bara. Pemegang saham utamanya adalah DR. Low Tuck Kwong. Bayan Resources terkenal karena menjadi saham termahal di bursa efek pada satu titik. Perusahaan ini beroperasi di bidang holding, perdagangan besar, jasa pertambangan, dan penggalian.

Kategori :