Adapun, penggunaan perhiasan emas tidak terbatas gender atau usia. Saat ini perhiasan emas yang beredar dipasaran umumnya dibagi dalam dari jenis-jenis berikut:
1. Kalung emas
Kalung emas merupakan perhiasan yang dikenakan di bagian leher. Perhiasan ini biasanya dibuat dari rangkaian emas yang membentuk rantai dengan panjang tertentu. Kalung merupakan jenis perhiasan yang paling tua.
BACA JUGA:Harta Karun 1 Juta Ton Emas di Sumatera yang Belum Tergarap, Ini Peta Lokasinya
2. Cincin emas
Perhiasan ini berfungsi memperelok tampilan jari-jari tangan. Selain itu, cincin emas yang melingkar di jari manis bisa menandakan status pernikahan seseorang.
Hal ini karena banyak kebudayaan yang melibatkan penggunaan cincin emas dalam momen-momen penting, seperti pertunangan atau pernikahan.
BACA JUGA:Indonesia Simpan Harta Karun Berlian, Ini Peta Lokasinya yang Berada di 7 Titik Wilayah
3. Gelang emas
Gelang emas merupakan perhiasan yang dikenakan di pergelangan tangan. Kebanyakan gelang emas yang dijual dipasaran didesain untuk kaum hawa. Penggunaannya yang kurang praktis menjadikan perhiasan ini sering dikenakan hanya dimomen-momen tertentu.
BACA JUGA:Harta Karun Emas di Sumatera Peninggalan Zaman Belanda, Ini Peta Lokasinya
4. Liontin emas
Liontin emas merupakan perhiasan yang multifungsi. Liontin bisa digunakan sebagai pelengkap kalung, gelang, hingga anting. Liontin tertua yang pernah ditemukan oleh para arkeolog berusia lebih dari6.000 tahun. Liontin sederhana yang terbuat dari emas 24 karat itu ditemukan di Bulgaria.
BACA JUGA:Terletak di Dua Desa Kecil, Ini Peta Lokasi Harta Karun 72 Juta Ton Emas Hitam di Sumsel
5. Anting emas
Perhiasan juga dapat dikenakan di telinga, yang disebut dengan anting. Di Indonesia terdapat tradisi memberikan anting emas kepada bayi perempuan yang baru lahir.