Di zaman Mangkuraja inilah datang seseorang dari Indrapura yaitu Sutan Balinam, beliau adalah seorang turunan bangsawan dari Suku Bugis negeri Wajok sulawesi yg bergelar Daeng Mabella, anak dari Limpuana (Daeng Makrufah) dari saudara kandung dari Raja Bugis Wajo.
Anak dari Daeng Mobela yaitu bernama Daeng Makule, yang menikah dengan anak Pangeran Mangkuraja yg bernama Datuk Nyai, dianugerahi kepada mereka wilayah Tanah Merah, area Pendakian, Pasar Pantai, Pasar Bengkulu, Sukamerindu, dan Jembatan Air Nibung (anak air di bawah Pondok Besi) yang kesemuanya tersebut dalam wilayah Padang Tengah atau Tengah Padang.
BACA JUGA:El Nino Sebentar Lagi Berganti La Nina, Ini Wilayah yang Terdampak La Nina
Pasca tuanku Mangkuraja wafat kepemimpinan beliau diteruskan oleh anaknya Pangeran Muhammad Syah dan setelah wafat lalu digantikan anaknya bernama Pangeran Linggang Alam.
Pangeran Linggang Alam tinggal tidak jauh dari Pasar Bengkulu yang sering disebut BUKIT.
Dahulu lebih dikenal dengan nama Bukit Atjeh atau nama tuanya daerah Atas Angin itu di Bukit masuk lokasi Kampung Kelawi.
Kemudian, wilayah Bangkahulu Tinggi salah satu tempat yang menjadi lokasi pemakaman umum sampai sekarang dan berdekatan juga dengan pemakaman Ratu Agung bernama Keramat Batu Menjolo.
Demikianlah informasi tentang ini sejarah kerajaan di Bengkulu sehingga terbentuknya aksara Rejang. Semoga bermanfaat.
Tianzi Agustin