BACA JUGA:Ramuan Herbal Ampuh untuk Penyembuh Radang Amandel, Tanpa Perlu Operasi
4. Daun Pancing
Daun pancing mengandung getah yang memiliki sifat penyembuh. Untuk menggunakannya, patahkan batang daun pancing hingga mengeluarkan getah, lalu oleskan getah tersebut langsung pada bekas luka gigitan ular. Getah ini dapat membantu mencegah penyebaran racun di area yang terkena gigitan.
BACA JUGA:Ramuan Penyembuh Bisul Paling Manjur, Begini Cara Penggunaannya
5. Daun Kari
Daun kari telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati gigitan ular. Cara penggunaannya adalah dengan merebus sejumlah daun kari dalam susu, kemudian mengoleskan air rebusan tersebut ke luka gigitan. Daun kari memiliki sifat antibakteri dan antioksidan yang dapat membantu proses penyembuhan.
BACA JUGA:Ini Pendapat Ahli Gizi Unair Tentang Minyak Makan Merah, Benarkah M3 Lebih Sehat?
6. Daun Kemangi
Daun kemangi memiliki kandungan antioksidan dan anti-racun yang kuat. Untuk menggunakannya, daun kemangi bisa ditumbuk hingga halus dan dioleskan langsung pada luka gigitan ular. Selain itu, air rebusan daun kemangi juga bisa diminum untuk membantu menghancurkan racun dalam tubuh.
BACA JUGA:Tidak Semua Operasi Ditanggung BPJS, Ini 19 Daftar Operasi yang Ditanggung BPJS serta Prosedurnya
7. Minyak Kelapa
Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang bermanfaat dalam melawan racun ular. Oleskan minyak kelapa pada area gigitan ular dan balut dengan perban. Ini dapat membantu mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka gigitan.
BACA JUGA:7 Jenis Diet Berbahaya yang Jangan Pernah Kamu Coba, Salah Satunya Diet Makanan Bayi
Menggunakan obat-obatan alami ini dapat memberikan pertolongan pertama yang efektif setelah gigitan ular. Namun, penting untuk segera mencari bantuan medis profesional untuk penanganan lebih lanjut dan memastikan keselamatan.
BACA JUGA:Tips Diet dengan Yogurt dalam Tiga Hari, Perut Buncit Hilang BAB Lancar
Perlu diketahui dulu bahwa bisa ular punya jenis yang berbeda-beda. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut daftarnya:
- Sitotoksin: menyebabkan pembengkakan dan kerusakan jaringan
- Hemoragik: dapat mengganggu pembuluh darah
- Antipembekuan: mencegah darah dari pembekuan
- Neurotoksin: menyebabkan kelumpuhan atau kerusakan lain pada sisten saraf
- Miotoksin: dapat merusak otot.