"Iya beda ibu. Karena istri pertama ayah korban ini sudah lama meninggal dunia, lalu menikah lagi. Tapi hubungan kakak beradik ini sangat akur," ucap Tarmono.
BACA JUGA:Terbuat dari Emas, Ini 3 Fakta Uang Koin Kuno Indonesia yang Harganya Fantastis
Korban Saryono diketahui sudah berkeluarga serta memiliki dua anak.
Berbeda dengan korban Purwanto yang masih sendiri dan tinggal dengan kedua orang tuanya.
BACA JUGA:PT. HK Siapkan 120 Personel Layani Mudik, Ada Petugas Top-Up Asongan
"Kakaknya sudah ada istri dan dua anak. Tinggalnya sudah pisah dengan orang tua, tapi masih di satu desa," tambah Tarmono.
Saryono dikatakan berprofesi sebagai buruh tani harian, sama dengan korban Purwanto yang memang sudah tidak bersekolah.
"Ya almarhum dua-duanya sama-sama buruh harian mas," kata Tarmono.
Peristiwa ini meninggalkan luka teramat dalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Terlebih Agustina istri dari korban Saryono, yang sekarang harus mengurus kedua anaknya yang masih kecil.
"Anak laki-lakinya kelas 4 SD umur 10 tahun. Kalau anak wanitanya yang kecil baru umur dua setengah tahun. Malah rencananya tanggal 10 Mei korban mau mengkhitankan anak laki-lakinya itu," ungkap Tarmono.
Sebelumnya diberitakan, kronologi tenggelamnya kedua korban bermula saat korban Purwanto yang berupaya mengambil pancing yang tersangkut.
Namun korban yang diketahui tidak memiliki keahlian berenang, justru tenggelam dan meminta tolong dengan melambaikan tangan.
Purwanto yang melihat adiknya tenggelam, ikut terjun ke dalam air berniat ingin menolong. Namun nahas justru keduanya tenggelam hingga akhirnya meninggal dunia.
Satu rekan korban yang saat itu ikut bersama korban, lantas langsung berlari mencari pertolongan warga. Hingga akhirnya korban berhasil dievakuasi dalam kondisi tak bernyawa.