Parang dalam bahasa jawa dapat diartikan kara dan tumaritis mempunyai arti menetes. Pangeran tersebut kemudian menamai wilayah tersebut sebagai Parangtritis, atau air yang menetes dari batu.
BACA JUGA:Asal Usul Gunung Tidar Pakunya Tanah Jawa yang Berisi Rajah Kalacakra untuk Menolak Balak
Lokasi ini diyakini pula sebagai tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga, seusai Panembahan Senopati melakukan pertapaan.
Mistis Pesugihan di Pantai Parangtritis Jogja
Pantai Parangtritis terkait dengan banyak legenda dan mitos yang mengelilinginya, terutama tentang Ratu Kidul, dewi laut dan penguasa alam bawah laut dalam kepercayaan Jawa.
Menurut mitos, Ratu Kidul adalah sosok cantik yang memiliki kekuatan magis dan penuh pesona. Konon, Ratu Kidul sering muncul di Pantai Parangtritis, khususnya pada saat-saat tertentu seperti menjelang matahari terbenam.
Pengunjung yang datang ke pantai ini seringkali mencari jejak Ratu Kidul dan meyakini bahwa menoleh ke arah laut saat matahari terbenam bisa membawa berkah dan keberuntungan.
BACA JUGA:Sedang Sholat Jumat, Kaca Mobil Dipecah Pencuri, Uang Jutaan Rupiah Hilang
Adapun ritual atau pesugihan yang dilakukan warga di Pantai Parangtritis:
1. Ritual Ruwatan Laut
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa Pantai Parangtritis adalah tempat yang angker dan penuh dengan energi mistis.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan, masyarakat setempat sering melakukan ritual ruwatan laut di pantai ini.
Ritual ini dilakukan dengan mengadakan berbagai prosesi dan persembahan untuk memohon perlindungan dari Ratu Kidul dan roh-roh laut.
Ritual ruwatan laut ini melibatkan dukun atau pawang yang memimpin upacara dan dilakukan dengan penuh khidmat oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Punya Kesaktian Mumpuni, Ini Sejarah Syekh Subakir Gunung Tidar yang Melegenda di Tanah Jawa
2. Upacara Labuhan
Selain ritual ruwatan laut, Pantai Parangtritis juga menjadi tempat diadakannya upacara Labuhan, yaitu upacara penghormatan dan penghormatan kepada leluhur serta roh alam.
Upacara ini melibatkan prosesi membawa persembahan seperti makanan, bunga, dupa, dan hasil bumi lainnya yang kemudian dilemparkan ke laut sebagai bentuk penghormatan.