BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewatkan, Ini Link Pendaftaran CPNS 2024 Lulusan SMA/SMK
Suami sebaiknya menyadari tanda-tanda ketidakpuasan atau kesedihan dari istri dan berusaha untuk memperbaiki keadaan.
Dengan komunikasi yang baik dan perhatian yang lebih, suami dapat memperbaiki hubungan dan menghindari masalah yang lebih besar di kemudian hari.
Ada banyak hadist dan ayat dalam Alquran yang berbicara soal perselingkuhan. Sebab, selingkuh merupakan dosa besar yang di dalamnya juga terkandung beberapa dosa besar.
BACA JUGA:Cuaca sedang Panas, Begini Anjuran Memilih Daster yang Pas, Bikin Adem Luar Dalam
Agar dapat menjaga keutuhan rumah tangga dan terhindar dari dosa besar dari pengkhianatan, yuk ketahui dulu kumpulan hadis dan ayat Alquran tentang selingkuh berikut ini.
Suami atau istri yang berselingkuh artinya ia sudah berbuat khianat kepada pasangannya. Sebab, seseorang yang berkhianat artinya ia sudah merusak perjanjian atau komitmen itu secara sembunyi-sembunyi.
BACA JUGA:Kembangkan Potensi Desa, BRI Apresiasi 40 Desa Terpilih Dalam Inaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024
Khianat adalah dosa besar yang dilarang oleh Allah, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya berikut ini,
وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ“Allah tidak akan memberi hidayah terhadap tipu daya orang-orang yang berkhianat.” (QS. Yusuf: 52)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
آيَةُ المُنافِقِ ثَلاثٌ: إذا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذا وعَدَ أخْلَفَ، وإذا اؤْتُمِنَ خانَ“Tanda orang munafik ada tiga: jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar janji, jika diberi amanah ia berkhianat” (HR. Al Bukhari 6095, Muslim no.59)
Pengkhianatan juga akan menghilangkan keberkahan dalam keluarga sehingga rumah tangga akan terasa suram, sesak, dan sempit, meskipun perbuatan khianatnya tidak diketahui.
BACA JUGA:Cara Mancing Ikan Sidat dan Rekomendasi Umpannya, Sekali Cemplung Langsung Disambar
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengatakan,
إذا كانت في البيت خيانة ذهبت منه البركة“Ketika khianat terjadi di suatu rumah, akan hilanglah keberkahan” (Makarimul Akhlak, karya Al Khara’ithi, hal. 155)