Akan tetapi terkait dengan permasalahan diatas, hukum arisan kurban di masyarakat, dibagi menjadi dua:
1. Arisan dalam bentuk uang
Sehingga yang terkena dampak fluktuatif harga hewan hanya yang mendapatkan arisan (jawa; motel).
Saat murah, dia untung ada sisa, saat mahal dia harus torok/nambahi agar dapat membeli hewan kurban. Secara fikih, praktek pertama ini bisa dikategorikan akad saling memberi di antara peserta arisan.
Atau bisa dengan akad hutang dengan perjanjian mengeluarkan biaya tambahan saat harga kambing mahal, di mana perjanjian yang demikian tidak dapat mempengaruhi keabsahan akad.
Hukumnya diperbolehkan dengan catatan pihak yang mendapat arisan (jawa; motel) rela/ ridlo mengeluarkan biaya tambahan saat harga kambing menjulang tinggi.
BACA JUGA:Biar Paham, Begini Hukum Memakan Daging Kurban Bagi Orang yang Bernazar Kurban
2. Arisan dalam bentuk hewan
Misal domba dengan bobot 100 Kg. Jadi setiap musim kurban, semua anggota menanggung mewujudkan kambing bobot 100 kg itu. Model seperti ini semua anggota menanggung fluktuatif harga.
Praktek kedua ini diperbolehkan atas nama akad saling memberi di antara peserta arisan dengan syarat adanya kerelaan di antara mereka.
(إعانة الطالبين ج ٣ / ص ٢١) (وقوله: أنه لو بيع طعام إلخ) أي لو بيع ربوي بغير جنسه ولم يتحدا في العلة - كبيع طعام بنقد، أو بثوب، أو بيع عروض بنقد، أو غير ذلك - لم يشترط شئ من هذه الثلاثة، أي التماثل، والحلول، والتقابض. (قوله: وشرط في بيع إلخ) لما أنهى الكلام على بيع الأعيان، شرع في بيع الذمم (إعانة الطالبين ج ٣ / ص ٥٤) (تتمة) لم يتعرض المؤلف رحمه الله تعالى للشق الثاني من الترجمة، وهي بيع الثمار، والترجمة لشئ غير مذكور معيبة عندهم. لا يقال إنه ذكره في قوله: ولا ثمر ظهر، لأنا نقول تكلمه هناك على الثمر من حيث التبعية للشجر، فهو ليس بمبيع، بدليل أنه قد يكون للبائع، وقد يكون للمشتريBACA JUGA:Catat, Ini 7 Larangan Bagi Orang yang Berkurban, Pastikan Tidak Melakukannya
Dan juga dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Al-Quyubi,
أما الحكمي فلا يحتاج إليه ولا إلى إيجاب فيه كإطعام جائع وكسوة عار وإنفاق على لقيط، مع إذن حاكم أو إشهاد ولا تكفي نية رجوع ومنه نقوط الأفراح وإن لم يقبضه صاحب الفرح، ومنه كسوة نحو حاج ممن جرت العادة بأنه يرد ومنه أمر غيره بصرف ماله غرض فيه، كظالم أو شاعر أو بناء دار أو شراء متاع، (حاشية قليوبي ج ٢ / ص ٣٢١)
Artinya: "Tidak adanya kewajiban ataupun keharusan, untuk memberi makan orang yang kelaparan, memberi pakaian, memberi nafkah kepada orang yang terlantar, yang ini semua adalah ibadah sunnah yang sifatnya sosial. Termasuk menyuruh orang untuk menafkahkan hartanya untuk suatu tujuan."
BACA JUGA:Konsumsi Daging Kurban Idul Adha 2024 Tanpa Takut Kolesterol Meroket, Ini Tipsnya
Jadi, menurut hemat penulis hukum arisan kurban seperti praktek yang berjalan di masyarakat diperbolehkan.