BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Pemerintah provinsi Bengkulu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi memastikan jalan lintas Lebong-Rejang Lebong sudah bisa dilalui motor dan mobil pasca longsor, Rabu (12/6).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, longsor di jalan lintas Lebong-Rejang Lebong tepatnya di Desa Talang Ratu Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong sudah bisa dilalui motor dan mobil pada Rabu sore.
Meskipun begitu, lanjut Herwan, akses jalan saat ini tetap memakai sistem buka tutup jalan.
Gerak Cepat, Material Longsor Desa Talang Ratu Sudah Dibersihkan, Jalan Sudah bisa Dilalui Mobil--
Hal ini dikarenakan kondisi material yang masih menumpuk dan belum sepenuhnya bisa dibersihkan membuat jalan di Desa Talang Ratu hanya satu jalur.
"Sudah bisa dilalui cuman jalan itu tetap licin dan tanah kiri kanan masih menumpuk, jalan saat ini makai sistem buka tutup," ujarnya.
BACA JUGA:Tak Perlu Bingung! Berikut 11 Tips Membeli Laptop Baru Bagi Pemula
Bahkan, pihaknya juga telah meminta dinas PUPR Provinsi untuk menerjunkan alat seperti excavator.
"Kita sudah minta alat PUPR provinsi seperti excavator untuk memperbaiki tanah yang di atas tebing lokasi longsor yang hanya bisa dibersihkan excavator," kata Herwan.
Lanjutnya, kondisi jalan longsor di Desa Talang Ratu yang bisa dilalui saat ini merupakan bentuk percepatan penanganan longsor dari berbagai pihak baik Pemkab Lebong, Pemda Provinsi dan Forkopimda yang sudah bekerja sejak beberapa hari belakang.
BACA JUGA:Intip Rincian Dana Desa Kabupaten Nias 2024, Ada 11 Desa Terima Kucuran 1 Miliar
Sehingga, kejadian yang terjadi pada Rabu pagi (12/6) terkait Jenazah warga Lebong yang ditandu akibat kondisi jalan yang belum bisa dilewati Ambulance tidak terjadi kembali.
"Kalau yang meninggal tadi warga Lebong di Rumah Sakit Curup jadi dibawa ke Lebong, na kondisi jalan (Talang Ratu) becek dan licin tak bisa dilalui, jenazah estapet diantar pakai ambulance dari Curup. Kemudian jenazah sampai dilokasi tak bisa dilalui, na jenazah dipindahkan ditandu masyarakat melewati longsor agar disambut ambulance dari Lebong," tambah Herwan Antoni.
BACA JUGA:Daftar Rincian Dana Desa Kabupaten Dairi 2024, Desa Mana yang Paling Besar Mendapatkan Kucuran Dana?
Lanjut Herwan, bahkan saat ini pihak BPBD Provinsi juga sudah menghubungi PUPR Provinsi Bengkulu untuk meminta penambahan alat excavator guna membantu pembersihan material longsor berupa tanah di sisi tebing.
"Alat ini sudah berangkat jam 12, cuman kan kalau sampai kè lokasi itu 6 sampai 8 jam," pungkasnya.
BACA JUGA:Begini 7 Aturan Baru Debt Collector Pinjol 2024, dari Penurunan Bunga hingga Wajib Ada Asuransi
Seperti diberitakan sebelumnya, ironis, jenazah ASN Lebong yang bertugas di Dinas Dukcapil Lebong terpaksa digotong untuk melintasi jalur Muara Aman - Curup, yang kembali longsor pada Rabu dini hari.
Kadis Kesehatan Lebong, Rachman menjelaskan ASN Lebong tersebut memang sudah meninggal dunia di RSUD Rejang Lebong kemudian hendak dibawa pulang ke Lebong menggunakan Ambulance Rejang Lebong, namun setiba di lokasi longsor, kendaraan tak bisa melintas sehingga terpaksa digotong sedangkan Ambulance lain milik Pemkab Lebong sudah menunggu di seberang.