Sanggarudang yang terletak berdampingan di sebelah utara kota.
Salah satu puncak bukit yang terkenal di Padangsidimpuan yaitu Bukit (Tor) Simarsayang. Ada juga beberapa sungai yang melintasi kota ini, antara lain sungai Batang Ayumi dan Aek Sangkumpal Bonang.
BACA JUGA:Ngga Perlu Repot dan Ribet! Begini Cara Cek Tunggakan Iuran BPJS Lewat WA Melalui NIK
3. Etnis dan Agama
Sebagai kota terbesar di Tapanuli, Padangsidimpuan merupakan kota pertemuan tiga etnis di Sumatra Utara, yakni Angkola, Mandailing, dan Batak Toba.
Selain itu, terdapat pula etnis Jawa dan Minangkabau dalam jumlah besar. Orang-orang Jawa di Padangsidimpuan diperkirakan datang sejak 1970-an saat pembangunan Jalan Raya Lintas Sumatra.
Sementara, orang-orang Minang sudah merantau ke Padangsidimpuan sejak masa Perang Paderi. Sebelum masa kemerdekaan, banyak ulama dan guru asal Minangkabau yang mengajar di kota ini.
Mayoritas penduduk kota Padang sidimpuan beragama Islam (sekitar 89 persen), dan sebagian lagi beragama Kristen, Katolik, dan Buddha.
BACA JUGA:Bocoran Harga dan Spesifikasi Yamaha NMAX Turbo, Katanya Tembus di Harga Segini!
4. Kota Salak
Meskipun kota Padangsidimpuan identik dengan buah salak, wilayah ini bukanlah daerah penghasil buah bersisik itu.
Salak yang diperjualbelikan di kota ini berasal dari Kecamatan Padangsidimpuan Barat. Bagi masyarakat Sumatra Utara dan juga sebagian warga provinsi tetangganya seperti Sumatra Barat dan Riau, salak Sidimpuan sudah tidak asing lagi bagi mereka.
5. Wisata Padangsidimpuan
Salah satu destinasi wisata di Padangsidimpuan adalah Air Terjun Silima-lima. Air terjun berlapis ini akan membuat Anda merasa nyaman dan betah berdiam di hutan.
Jangan khawatir soal perjalannya karena ada anak tangga yang yang dibuat sampai ke air terjun. Setidaknya ada 1.000 rute berkelok yang bisa dimanfaatkan untuk berolah raga.
Ada pula Danau Tao. Destinasi wisata ini dekat dengan pemukiman penduduk sehingga Anda akan melihat binatang ternak yang bebas berkeliaran seperti biri-biri atau domba.
BACA JUGA:Bus Terbakar di Tol Wiyoto Wiyono Jakarta Bawa 54 Orang Penumpang, Begini Kronologinya
Dengan pemandangan asri semacam ini, tentu akan membuat hati merasa tenang dan damai.