Desa Makmur Jaya: Rp 776.355.000
Desa Belegen Mulia: Rp 1.005.726.000
Desa Danau Tras: Rp 740.139.000
Desa Subulussalam Timur: Rp 975.161.000
Desa Penanggalan: Rp 744.010.000
Desa Cepu: Rp 724.774.000
Desa Kuta Tengah: Rp 856.680.000
Desa Kampung Baru: Rp 674.839.000
Desa Sikelang: Rp 706.563.000
Desa Penuntungan: Rp 1.015.829.000
Desa Jontor: Rp 848.734.000
Desa Lae Motong: Rp 832.206.000
Desa Lae Ikan: Rp 686.938.000
BACA JUGA:Dana Desa Kabupaten Ogan Komering Ulu 2024 Capai Rp 261,8 Miliar untuk 143 Desa, Berikut Rinciannya
Desa Lae Bersih: Rp 939.072.000
Desa Dasan Raja: Rp 699.483.000
Desa Penanggalan Timur: Rp 1.083.437.000
Desa Penanggalan Barat: Rp 904.143.000
Desa Pasar Rundeng: Rp 688.845.000
Desa Dah: Rp 818.213.000
Desa Oboh: Rp 675.734.000
Desa Sepadan: Rp 921.548.000
Desa Sibuasan: Rp 690.009.000
Desa Binanga: Rp 669.734.000
Desa Kuta Beringin: Rp 670.949.000
Desa Muara Batu-batu: Rp 783.653.000
Desa Siperkas: Rp 709.912.000
Desa Lae Mate: Rp 966.849.000
Desa Sibungke: Rp 743.385.000
BACA JUGA:Rahasia PT Pos Indonesia Sulap Perusahaan Rugi Jadi Cetak Laba Tertinggi sepanjang Sejarah
Desa Harapan Baru: Rp 680.896.000
Desa Teladan Baru: Rp 718.368.000
Desa Bulukur Makmur: Rp 825.414.000
Desa Badar: Rp 777.934.000
Desa Lae Pemulaan: Rp 760.067.000
Desa Panglima Saman: Rp 696.274.000
Desa Suak Jampak: Rp 831.956.000
Desa Geruguh: Rp 778.406.000
Desa Mandilam: Rp 694.783.000
Desa Tualang: Rp 808.311.000
Desa Kuala Kepeng: Rp 640.713.000
Desa Tanah Tumbuh: Rp 675.935.000
Desa Pasir Belo: Rp 750.091.000
Desa Bawan: Rp 829.169.000
BACA JUGA:Rahasia PT Pos Indonesia Sulap Perusahaan Rugi Jadi Cetak Laba Tertinggi sepanjang Sejarah
Desa Sigrun: Rp 742.889.000
Desa Jabi-jabi: Rp 861.053.000
Desa Lae Simolap: Rp 758.748.000
Desa Lae Langge: Rp 757.176.000
Desa Suka Maju: Rp 961.545.000
Desa Gunung Bakti: Rp 921.055.000
Desa Jambi Baru: Rp 743.818.000
Desa Pulo Kedep: Rp 1.015.316.000
Desa Pulo Belen: Rp 732.384.000
Desa Singgersing: Rp 806.316.000
Desa Namo Buaya: Rp 727.343.000
Desa Cipare Pare: Rp 957.639.000
BACA JUGA:Viral Bung Towel Dilempari Botol Suporter saat Nobar Indonesia Vs Philipina
Desa Bunga Tanjung: Rp 765.381.000
Desa Cipar-Pari Timur: Rp 749.399.000
Desa Darul Makmur: Rp 737.720.000
Desa Jabi-Jabi Barat: Rp 723.892.000
Desa Batu Napal: Rp 649.539.000
Desa Longkib: Rp 797.590.000
Desa Sepang: Rp 837.222.000
Desa Panji: Rp 788.953.000
Desa Lae Saga: Rp 734.114.000
Desa Sikerabang: Rp 737.331.000
Desa Rantau Panjang: Rp 704.419.000
Desa Bukit Alim: Rp 922.547.000
Desa Darul Aman: Rp 668.934.000
Bangun Sari: Rp 647.618
Darussalam: Rp 697.776
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu, Ini Daftar Mobil yang Boleh Isi BBM Pertalite
Sebagai informasi, ada enam fakta menarik lainnya dari Kota Subulussalam yang menarik untuk diketahui, di antaranya:
1. Pemberi Nama Kota
Subulussalam diambil dari Bahasa Arab yang dapat diartikan sebagai jalan menuju kedamaian atau kesejahteraan. Pemberian nama kota ini bertujuan agar Subulussalam menjadi kota ibadah.
Nama kota itu adalah pemberian ulama kharismatik sekaligus Gubernur Aceh pada masanya, alm. Prof. Ali Hasyimi, ketika berkunjung ke daerah Subulussalam. Almarhum juga memberikan beberapa nama untuk daerah-daerah perbatasan lainnya.
BACA JUGA:Rahasia PT Pos Indonesia Sulap Perusahaan Rugi Jadi Cetak Laba Tertinggi sepanjang Sejarah
2. Kompleks Makam Syekh Hamzah Fansyuri
Syekh Hamzah Fansyuri adalah seorang ulama besar di Aceh dan seorang pujangga. Ia diperkirakan hidup pada abad ke-16 sampai awal abad ke-17. Pada 2013, ia dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Makam Syekh Hamzah Fansyuri terletak di Desa Oboh, Kecamatan Rundeng, sekitar 45 kilometer dari pusat Kota Subulussalam.