BANJARNEGARA, RBTVCAMKOHA.COM - Tersangka pembunuhan berantai, dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.
BACA JUGA:Pelaku Penganiayaan Berdarah di Bengkulu Utara Dibekuk, Motifnya Gara-gara 'Rantai Babi'
Kepada penyidik, Mbah Slamet juga mengaku menghabisi para korban sendirian, begitupun dengan menguburkan. Aksi itu dilakukan, karena Mbah Slamet kesal karena ditagih-tagih terus oleh korban perihal uang yang diberikan.
Akal bulus Mbah Slamet, para korban kemudian diajak ke areal perkebunan. Janjinya di lokasi itu mau menggandakan uang, tapi mala korban diberi minum beracun dan obat penenang. Setelah itu korban dibunuh.
BACA JUGA:Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Mayoritas Pasangan Suami Istri, Ada Pasangan dari Lampung
Mbah Slamet mengklaim bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar dari Rp70 juta yang diberikan secara bertahap. Uang korban digunakan Slamet untuk membayar utang pribadinya.
“Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang,” ujar Mbah Slamet.
Menurut Kepala Polres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait kemungkinan adanya korban lain.
BACA JUGA:Sadis! Korban Mbah Slamet Bertambah Jadi 12 Orang, Kondisi Jenazah Rusak
Ia mengatakan terungkapnya kasus tersebut berawal dari laporan anak korban, yakni GE yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023.
Dalam laporannya, kata Hendri, GE mengaku diajak ayahnya berinisial PO untuk bertemu dengan seseorang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada Juli 2022.
“Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2023, PO kembali berangkat ke Banjarnegara seorang diri untuk bertemu Mbah Slamet dengan menggunakan kendaraan Wuling warna hitam,” kata Hendri saat konferensi pers di Polres Banjarnegara, Senin.
BACA JUGA:Janji Mbah Slamet, Duit Rp 70 Juta Jadi Rp 5 Miliar. Ada Korban dari Palembang, Dikubur Satu Lubang
Sesampainya di Banjarnegara pada 23 Maret, PO berkomunikasi dengan adik GE berinisial SL. Dia mengaku tengah berada di rumah Mbah Slamet.
PO meminta anaknya berjaga-jaga jika korban tidak ada kabar hingga Minggu (26/3). Akan tetapi, PO mulai menghilang sejak 24 Maret. Karena tidak bisa dihubungi melalui telepon seluler, GE melapor ke Polres Banjarnegara.