Islam mengajarkan bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini, termasuk setiap tahapan kehamilan, adalah bagian dari takdir Allah.
Setiap muslim diajarkan untuk menerima dengan ikhlas apa pun yang telah ditetapkan oleh-Nya, baik itu berupa kebahagiaan maupun ujian, seperti halnya kondisi kehamilan kosong.
Mitos Kehamilan Kosong: Janin Diambil oleh Jin
Dalam beberapa budaya, termasuk di kalangan masyarakat muslim, sering berkembang mitos bahwa kehamilan kosong disebabkan oleh jin yang mengambil janin.
Kepercayaan ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan, serta bisa mendorong beberapa orang untuk mencari solusi melalui praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti melakukan ritual untuk "mengambil kembali" janin dari jin.
BACA JUGA:Bolehkah Wanita Hamil Melayat Orang Meninggal? Begini Hukumnya Menurut Islam
Namun, ajaran Islam mengajarkan umatnya untuk tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak berdasar, apalagi yang mengarah pada syirik.
Jin adalah makhluk Allah yang memang ada, namun kekuatan dan pengaruhnya tidaklah seperti yang sering dibayangkan dalam mitos.
BACA JUGA:Rahasia Magrib! Ini Sejarah Ummu Sibyan! Jin Perempuan Pengganggu Anak Kecil dan Ibu Hamil
Dalam Al-Quran dan hadist, tidak ada penjelasan yang mendukung klaim bahwa jin bisa mencuri janin dari rahim seorang ibu.
Kehamilan adalah proses biologis yang dikendalikan oleh Allah, dan segala sesuatu yang terjadi selama kehamilan adalah bagian dari kehendak-Nya.
BACA JUGA:7 Perjanjian Jin Ummu Sibyan dengan Nabi Sulaiman, si Pengganggu Bayi dan Ibu Hamil
Menyikapi Mitos dan Kepercayaan Syirik dengan Bijak
Islam sangat melarang umatnya untuk percaya pada hal-hal syirik. Syirik adalah dosa besar yang merusak akidah dan keimanan seorang muslim.
Percaya bahwa jin bisa mengambil janin dan kemudian melakukan ritual-ritual tertentu untuk memanggil kembali janin tersebut adalah tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.