Mengenai aksi borong saham BBRI tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa pembelian saham BBRI oleh direksi ini bersifat pribadi.
“Tujuan transaksi untuk investasi,” imbuh Hendy.
BACA JUGA:Ini 4 Jenis Emas Batangan yang Dapat Kamu Temukan di Pegadaian untuk Investasi Jangka Panjang
Terkait prospek saham BBRI, Analis RHB Sekuritas juga menilai potensi kenaikan harga saham bakal lebih besar karena risikonya sudah diperhitungkan.
Hal itu diungkapkan oleh Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya, dan David Chong dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (11/6).
Andrey dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, ia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor ini.
“CoC 4M24 turun menjadi 3,7% (3M24; 3,8%), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3% untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” terangnya dalam risetnya.
BACA JUGA:Viral, Seorang Mualaf di Papua Ingin Berkurban Babi! Kok Bisa? Ternyata Ini Alasannya
Laba empat bulan pertama tahun 2024 yang meningkat 4,5% tersebut juga sesuai dengan ekspektasi analis. Setara dengan 28% dari perkiraan untuk di sepanjang tahun.
Atas dasar potensi yang amat menarik tersebut, RHB Sekuritas mempertahankan dan menegaskan rekomendasi Buy/Beli saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.300/saham dengan potensi kenaikan 40%. sejalan dengan kinerja yang amat baik.
BACA JUGA:Rumah di Lingkar Barat Ludes Terbakar, Api Begitu Cepat Membesar
Di sisi lain, sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan Buy, Beli saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara tidak ada satupun analis rekomendasikan Sell. Itu artinya, seluruhnya kompak menyematkan rating Buy.
Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp6.105/saham untuk 12 bulan ke depan.
BACA JUGA:Berbahaya untuk Mental Si Kecil, Ini Dampak Perkembangan Otak Anak yang Sering Dimarahi
Kemudian, Jayden Vantarakis, Analis Macquarie memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp6.630/saham.
Lebih optimis, Erni M. Siahaan, Analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham.