Meski begitu, dia tak memungkiri bahwa hal yang disebut khodam itu ada. Khodam kerap diartikan sebagai pembantu dari golongan jin.
“Itu (khodam) ada karena jin ada, tapi walaupun urusannya dengan jin Islam atau sebagainya itu tetap saja tidak baik. Akan tetapi untuk dikatakan syirik entar dulu, karena Nabi Sulaiman sendiri juga pernah minta tolong kepada jin ifrit,” jelas Yahya.
Bagi seorang Nabi atau wali, lanjut Yahya, bisa saja mereka memiliki keistimewaan atau karomah untuk melakukan itu. Namun, bagi manusia biasa, jika mereka berurusan dengan jin maka bisa saja terjerumus.
“Seorang Nabi dan bisa saja seorang wali memiliki karomah soal urusan itu. Tapi kita mau urusan sama jin, terjerumus nanti. Kita hawa nafsu nanti, kita menginginkan sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsu kita dibantu oleh jin dan sebagainya.”
“Jadi ini tidak ada baiknya, disebutkan dalam Al-Quran bahwa akan justru menambah repot pada orang tersebut,” papar Buya Yahya.
Menurut Ustadz Adi Hidayat
Dalam kajian lain, penceramah lain yakni Ustaz Adi Hidayat telah menyampaikan bahaya di balik meminta bantuan pada Jin.
Menurutnya, bahaya berkolaborasi dengan jin sudah dijelaskan dalam Al Quran surah ke-72 Al-Jinn, ayat 6.
وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌۭ مِّنَ ٱلْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍۢ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًۭا
Artinya:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.”
Dari ayat ini, Adi menerangkan bahwa jika ada orang berinteraksi dengan jin dan meminta bantuan dalam kehidupannya, maka jin itu tidak akan memberikan solusi melainkan masalah.
BACA JUGA:Didampingi Khodam Naga Air, Kelahiran Bulan Juni Dipercaya Mampu Capai Segala Tujuan dan Keinginan
Demikianlah ulasan mengenai ramainya soal cek khodam di Live TikTok, serta tanggapan Buya Yahya dan UAH.