BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Hendra Wijaya (39), asal Desa Padang Sepan, Kecamatan Tanjung Agung Palik, Kabupaten Bengkulu Utara yang meninggal dunia di Johor Bahru, Malaysia pada Sabtu (6/7), segera dipulangkan ke tanah air.
BACA JUGA:Ini 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 untuk Lulusan SMA/SMK, Lengkapi Persyaratannya
Emron Kepala Desa Padang Sepan saat dikonfirmasi pada Senin (8/7) mengatakan, perkiraan jenazah almarhum Hendra akan diberangkatkan menuju tanah air pada hari Selasa (09/7) atau paling lambat Rabu (10/7).
“Informasi dari keluarga hari ini jenazah sedang diurus administrasi baik di rumah sakit maupun untuk keberangkatan kembali sampai ke rumah duka,” kata Emron.
BACA JUGA:Tabel Rincian Dana Desa di Kabupaten Purbalingga Tahun 2024, Ingatkan agar Tidak Diselewengkan
Terkait biaya kepulangan almarhum ke tanah air, Emron mengatakan bahwa hal tersebut sementara akan ditanggung oleh pihak keluarga yang juga berada di Malaysia.
“Kalau dana belum terkumpul, cuma sementara ada keluarga almarhum yang di sana,” ungkap Emron.
BACA JUGA:Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan Tanah Bengkok dan Tanah Kas Desa
Sementara itu dari pihak Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkulu Utara, hingga saat ini belum dapat melakukan tindak lanjut atas kejadian ini.
Dikatakan Kepala Bidang Perluasan Kesempatan Kerja, Marni Hartati, pihaknya baru dapat melakukan fasilitasi atau pendampingan jika ada laporan dari pihak keluarga atau melalui pemerintah desa.
“Almarhum ini kan jadi pekerja migran bukan dari jalur resmi, jadi kami tidak bisa berbuat banyak. Kecuali pihak keluarga membuat laporan, baru bisa kita tindaklanjuti, sampai saat ini tidak ada pihak keluarga atau pemerintah desa yang melapor ke kita,” kata Marni.
BACA JUGA:Ladang Timah di Riau, Cadangan 2 Miliar Ton, Bisa Bikin Kaya Penduduk Satu Provinsi
Sebelumnya diberitakan, Almarhum sudah satu tahun bekerja di Johor, Malaysia atau tepatnya sejak 3 Juli 2023.
Almarhum awalnya bekerja di perusahaan perkebunan karet hingga akhirnya pindah dan bekerja di salah satu rumah makan.