Lokasi wisata bahari terdapat di perairan Pulau Dua, Pulau Merbau, Kahyapu, Pantai Teluk Harapan, Teluk Labuho, Teluk Berhawe, Tanjung Kioyo (cocok untuk selancar), Tanjung Koomang (tempat penampakan ikan paus, dan pantai di Kaana.
BACA JUGA:Bansos Daging dan Telur Disalurkan Minggu ke 3 Bulan April, Segini Jumlahnya
Perkebunan yang dikembangkan merupakan jenis perkebunan rakyat jenis cokelat, melinjo, cengkeh, kelapa, buah-buahan dan kopi. Masyarakat mengelola peternakan kerbau, sapi, kambing, ayam, dan itik dalam skala kecil. Hasil peternakan ini biasanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam bidang kehutanan, Enggano memiliki beragam jenis vegetasi hutan yang beranekaragam dan cukup bernilai ekonomis. Beberapa produk kehutanan antara lain kayu merbau, kayu jambu, nehek, abihu, rengas, cemara laut, bakau, dan beringin.
BACA JUGA:Makam Dua Pahlawan, Letkol Santoso dan Mayor Salim akan Direlokasi
Berdasarkan potensi sumberdaya alam yang ada, industri yang dapat dikembangkan adalah industri kerajinan tangan (seperti bahan rotan, kerang, mutiara), industri pengolahan cokelat, melinjo dan buah-buahan, industri pengawetan atau pengolahan ikan, industri budidaya seperti rumput laut dan anggrek hutan.
Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi beberapa kali menyampaikan kekagumannya pada Pulau Enggano, salah satu pulau terluar di Indonesia yang ada di Provinsi Bengkulu itu.
BACA JUGA:Merugi Terus, Pedagang Takjil di Wisata Taman Kuliner Seluma Kompak “Angkat Kaki”
Kata Menhub, Pulau Enggano memiliki dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Malakoni dan Pelabuhan Penyeberangan Kahyapu. Serta satu Bandara Enggano. Dengan demikian, Pulau Enggano bisa diakses, baik melalui laut maupun udara.
Menhub meminta agar pelabuhan dan bandara yang ada di Pulau Enggano terus dikembangkan, untuk memperlancar pergerakan masyarakat maupun distribusi logistik.
BACA JUGA:Berikut Daftar Nama Honorer Se-Indonesia yang Disebut akan Diangkat ASN Tanpa Tes. Cek Daftar 8
Saat ini, sejumlah pembangunan dan pengembangan tengah dilakukan, diantaranya penambahan panjang dermaga Pelabuhan Malakoni dari 70 meter menjadi 100 meter, yang ditargetkan selesai pada tahun 2023. Dengan penambahan dermaga, pelabuhan ini mampu disandari kapal dengan ukuran yang lebih besar hingga 3.000 gross ton (GT).
“Kami bersama pemerintah daerah berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana transportasi di Enggano,” tambah Menhub.
BACA JUGA:Ini 20 Besar Calon Komisioner KPU Lebong, Rejang Lebong, Mukomuko dan Bengkulu Utara
Secara administratif Pulau Enggano terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Di sini terdapat enam desa: Malakoni, Apoho, Meok, Banjar Sari, Kaana dan Kahyapu. Pusat pemerintah berada di Desa Apoho.
Kecamatan Enggano memiliki empat pulau: Dua, Merbau, Bangkai dan Satu. Keempatnya terletak di sebelah Barat Enggano. Luas Kecamatan Enggano, 400,62 kilometer persegi dan luas daratan 397,18 kilometer persegi. Panjang pantainya 123,23 kilometer dan luas lautan sebesar 912.887,84 kilometer persegi.