NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Viral puluhan orang dirawat di RSJ di Kalsel akibat kecubung, ini kandungan kecubung yang bikin mabuk.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melaporkan puluhan warga mengalami keracunan usai diduga mengonsumsi tanaman kecubung. Disinyalir, efek racun tersebut lantaran warga mencampur tanaman kecubung dengan zat tertentu.
BACA JUGA:Wow. Polres Lebong Ungkap Kasus Narkoba Terbesar Sejak 10 Tahun Terakhir
Kecubung merupakan jenis tanaman liar yang banyak dijumpai di negara beriklim tropis dan sub-tropis seperti Indonesia, India, dan Afrika. Tinggi tanaman ini bisa mencapai lebih dari 1 meter dengan warna kelopak bunga yang bervariasi, mulai dari putih hingga ungu.
Dijelaskan dalam buku Keracunan Makanan: Cegah, Kenali, Atasi karya Syifa Mustika (2019), daun kecubung berbentuk oval dan tidak berbulu. Sementara buahnya memiliki bentuk yang khas, yakni bulat yang disertai duri-duri tumpul di sekelilingnya. Sekilas, kecubung mirip seperti buah rambutan yang berwarna hijau muda.
Jika dilihat dari ordo familinya, kecubung tergolong sebagai spesies terong-terongan (Solonaceae). Tanaman ini kerap dijadikan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang cantik.
BACA JUGA:Macan Jupi Gerebek Pengedar Narkoba, 34 Paket Sabu Diamankan dari Kamar Mandi
Di balik keindahannya, tanaman ini ternyata juga bisa menimbulkan efek halusinasi.
Kandungan Kecubung
Disarikan dari situs resmi Stikes Rajekwesi, semua bagian kecubung, baik itu akar, tangkai, daun, buah, bunga, dan biji, mengandung zat alkaloid. Kandungan terbanyak alkaloid bisa ditemui di dalam akar dan biji dengan kadar 0,4-0,9%. Sementara itu, kandungan zat alkaloid dalam daun dan bunga hanya berkisar 0,2 sampai 0,3% saja.
Alkaloid sendiri adalah senyawa basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen. Bagi manusia, alkaloid sering kali beracun dengan bahaya yang mempunyai aktivitas fisiologi. Alhasil, ia sering dipakai untuk pengobatan.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Amankan 20 Terduga Pelaku Narkoba Sabu, Ganja dan Ekstasi
Dalam kecubung, alkaloidnya terdiri atas antropin, hiosiamin, dan skopolamin. Antropin bekerja pada sistem saraf perifer dan bisa merangsang atau menghambat sistem saraf pusat. Adapun skopolamin, ia bekerja menekan sistem saraf pusat.
Dampak Konsumsi Kecubung
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, mengonsumsi kecubung bisa bermanfaat ataupun justru mendatangkan masalah. Dilihat dari laman Pustaka Kementerian Pertanian Republik Indonesia, di antara manfaat kecubung adalah: