NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - pembatasan-pembelian-pertalite, BBM baru akan diluncurkan Pertamina, ini namanya!
Revisi aturan yang akan membatasi distribusi Pertalite bakal diselesaikan tahun ini menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Nantinya tak semua kendaraan bisa mendapatkan akses ke Pertalite dan BBM subsidi lainnya, Solar.
BACA JUGA:Terbaru Daftar Mobil dan Motor yang Dilarang Isi Pertalite 2024, Kapan Mulai Berlaku?
Revisi itu merupakan perubahan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Pembahasannya sudah dikerjakan sejak tahun lalu namun belum rampung hingga sekarang.
Revisi aturan itu bakal mencantumkan kriteria masyarakat sebagai penerima BBM subsidi. Kriteria ini sebelumnya tak ada di Perpres 191/2014 sehingga Pertalite dan Solar seolah bisa digunakan siapa saja.
Sebelumnya ada wacana pemerintah bakal membatasi distribusi Pertalite berdasarkan kapasitas mesin, yaitu cuma kendaraan mesin di bawah 1.400 cc yang boleh diisi Pertalite di SPBU. Sedangkan motor yang boleh hanya mesin di bawah 150 cc.
BBM Baru Akan Diluncurkan Pertamina
Dirangkum dari berbagai sumber, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) mengumumkan rencana peluncuran jenis baru Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan mulai dijual pada 1 September 2024.
Produk BBM baru ini akan tersedia di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta. “Kita mulai dari 3 SPBU di Jakarta. Produk ini berasal dari kilang Balongan yang sudah mampu menghasilkan BBM Ultra low sulfur,” kata Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Jenis BBM baru tersebut adalah ‘Diesel’. “Ya, Diesel dulu,” tambah Taufik. KPI siap meluncurkan BBM baru dengan kandungan sulfur rendah karena kilang Pertamina sudah mampu memproduksi 900 ribu barel per bulan dengan spesifikasi sulfur 50 PPM.
Soal Pembatasan Pertalite
Diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana meluncurkan BBM rendah sulfur yang memiliki spesifikasi Euro 4 yang berstandar internasional agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan tidak ada pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.