Berikut faktor penyebab terjadinya perselingkuhan:
1. Bosan
Pasangan yang sudah terlalu akrab dengan rutinitas sehari-hari dapat merasa kurang terstimulasi dan kehilangan hasrat dalam hubungan. Hal ini dapat membuat mereka mencari pengalaman baru dan segar di luar hubungan, yang dapat memicu perilaku perselingkuhan.
Meski terdengar klise, kebosanan dalam hubungan juga dapat menyebabkan pasangan merasa kurang dihargai dan tidak diprioritaskan.
Jika pasangan merasa bahwa hasrat dan kebutuhan mereka tidak terpenuhi dalam hubungan, maka mereka mungkin cenderung mencari kepuasan di luar hubungan untuk mencari perhatian dan pengakuan.
2. Kurang komunikasi
Ketidakmampuan untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain dapat membuat pasangan merasa tidak dihargai dan tidak dipahami.
Kurangnya komunikasi juga dapat membuat pasangan merasa tidak nyaman untuk berbicara tentang masalah dan ketidakpuasan dalam hubungan, yang dapat menyebabkan ketegangan dan kekecewaan yang menumpuk.
Hal ini dapat memicu pasangan untuk mencari koneksi emosional dan kepuasan di luar hubungan, yang dapat mengarah pada perilaku perselingkuhan.
Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk memprioritaskan komunikasi yang terbuka, jujur, dan teratur dalam hubungan mereka untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, aman, dan menyenangkan untuk berbicara tentang masalah dan kebutuhan mereka.
BACA JUGA:Dibatasi 60 Liter Per Hari, Ini Kriteria Mobil Pribadi yang Boleh Isi Bio Solar
3. Masalah keuangan
Masalah keuangan sering kali menjadi penyebab utama perselingkuhan karena tekanan dan stres yang timbul akibat masalah keuangan dapat merusak keseimbangan dalam hubungan.
Ketidakstabilan keuangan, utang yang menumpuk, atau kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari dapat memicu ketegangan, kecemasan, dan ketidakpuasan dalam hubungan.
Pasangan yang merasa terbebani oleh masalah keuangan mungkin mencari pelarian di luar hubungan untuk menemukan dukungan finansial, kepuasan materi, atau gaya hidup yang lebih baik.
Kurangnya kepuasan dan kenyamanan yang timbul dari masalah keuangan dapat membuat seseorang mencari pengakuan, kebahagiaan, atau stabilitas ekonomi di tempat lain.