Pertalite dinilai tepat digunakan oleh kendaraan yang memiliki kompresi 9:1 sampai 10:1, sehingga cocok untuk kendaraan bermesin bensin di Indonesia.
Selain itu, bahan bakar tersebut juga cocok dipakai pada kendaraan yang diproduksi mulai tahun 2000 ke atas. Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Pertalite merupakan bahan bakar hasil impor.
Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan Pertalite yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut.
BACA JUGA:Sombong Bener, di Daerah Ini Ribuan Ton Ikan Mas Dimusnahkan, Bukannya Dimakan
Kelebihan dan Kekurangan BBM Pertalite
Kelebihan
- Pertalite memiliki nilai RON 90 lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar Premium dengan nilai RON 88.
- Memiliki angka RON 90, Pertalite diklaim dapat membuat knocking mesin kendaraan stabil, sehingga bisa menghasilkan pembakaran mesin yang optimal.
- Jika dibandingkan dengan BBM Pertamax, Pertalite menawarkan harga yang lebih murah sebagai BBM ramah lingkungan dengan nilai oktan tinggi serta rendah emisi. Selain itu, hasil bahan bakar Pertalite diklaim lebih optimal.
- Pertalite hanya memiliki kandungan sulfur dengan mencatat angka maksimal 0,05 m/m atau setara 200 ppm, serta tidak mempunyai kandungan timbal.
- Mudah didapatkan karena Pertalite sudah tersedia di pom bensin di berbagai wilayah Indonesia, dan bahkan juga tersedia di pertamini.
BACA JUGA:BBM untuk Ambulans, Apakah Boleh Pakai Subsidi atau Tidak? Ini Aturannya
- Pertalite memiliki warna hijau yang terang dan jernih, sehingga visualnya terlihat menawan.
- Diberikan tambahan bahan additive, sehingga kendaraan yang menggunakan Pertalite dapat menempuh jalan yang jaraknya jauh, namun kualitasnya tetap terjaga.
Kekurangan
- Pertalite tidak baik digunakan pada semua jenis kendaraan motor atau mobil. Disarankan bahan bakar ini digunakan untuk kendaraan yang memiliki mesin cc rendah atau di bawah 125 cc, sehingga kendaraan bermesin cc tinggi sebaiknya tidak memakai Pertalite agar performa mesinnya tetap bagus.