OJK Wanti-wanti! Emak-emak Beli Minyak Goreng Murah, Syaratnya Pakai Foto KTP Mirip Pinjol

Rabu 24-07-2024,10:22 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Selain itu, OJK juga mengimbau Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk meningkatkan proses "know your customer" (KYC). Dengan demikian, diharapkan risiko penyalahgunaan data pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat diminimalisir.

“Dari temuan tersebut, beberapa kasus telah disampaikan kepada kepolisian karena adanya unsur pidana di dalamnya. OJK akan terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan pelindungan konsumen sektor jasa keuangan,” tegas Friderica.

OJK juga mengimbau kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk meningkatkan proses know your customer (KYC) sehingga dapat ikut memitigasi risiko penyalahgunaan data pribadi masyarakat atau konsumen oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya ratusan ibu-ibu di Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membeli minyak goreng murah sebesar Rp 5.000 per kemasan dari sekelompok orang dengan syarat harus foto KTP dan foto selfie.

BACA JUGA:Ada 6 Ciri Rumah yang Mendatangkan Rezeki dan Kebahagiaan Menurut Primbon, Nomor 1 Penting

Pihak pemerintah desa menanyakan kepada kelompok penjual tersebut. Hasilnya, pihak desa meminta penjual menghapus semua data yang telah didapat. "Total ada 135 orang yang telah disuruh foto, namun kesepakatan kami data tersebut harus dihapus karena dikhawatirkan data tersebut digunakan untuk aplikasi pinjol," kata Kepala Desa Arjasa, Busairi pada Jumat (19/7).

Tips Aman Menjaga Data Pribadi

Selain imbauan langsung, OJK juga memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk menjaga keamanan data pribadi:

1. Jangan Mudah Memberikan Data Pribadi
Jangan sembarangan memberikan data pribadi seperti NIK, foto KTP, atau informasi sensitif lainnya, terutama jika diminta oleh pihak yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.   

2. Hati-hati dengan Tawaran yang Terlalu Bagus untuk Jadi Nyata
Waspadalah terhadap tawaran hadiah, undian, atau promosi yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Ini seringkali merupakan trik untuk mengumpulkan data pribadi.   

3. Verifikasi Sumber Informasi
Selalu pastikan bahwa sumber informasi atau penawaran yang Anda terima berasal dari pihak resmi. Jangan ragu untuk memeriksa ulang melalui kanal komunikasi resmi atau website perusahaan terkait.

4. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan
Pastikan perangkat Anda dilengkapi dengan perangkat lunak keamanan yang mutakhir untuk melindungi dari malware dan phising.

5. Lindungi Informasi Keuangan Anda
Jangan sembarangan memasukkan informasi keuangan di situs yang tidak aman. Pastikan situs tersebut menggunakan enkripsi SSL yang dapat dikenali dari URL yang dimulai dengan "https".

BACA JUGA:Sekilas Mirip, Ini 5 Ciri-ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya, Jangan Tertipu!

Friderica menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan data pribadi. Masyarakat perlu lebih kritis terhadap berbagai bentuk permintaan data pribadi yang mencurigakan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keamanan data pribadi mereka. Jangan mudah tergiur dengan tawaran yang tidak jelas asal-usulnya. Edukasi dan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi adalah kunci utama dalam melindungi diri dari berbagai modus penipuan,” jelasnya.

Kategori :