Permasalahannya cuma satu, Anda tidak punya banyak waktu berpikir karena pelaksanaan lelangnya sudah akan berlangsung. Anda harus segera mentransfer uang booking tersebut.
Sekarang, tinggal Anda yang bertindak. Langsung pergi ke ATM terdekat dan transfer uang yang diminta, atau mencari informasi tambahan untuk lebih memastikan.
Jika Anda langsung mentransfer uang yang diminta, maka Anda akan jadi korban penipuan. Mungkin Anda baru menyadarinya ketika mencari konfirmasi ke KPKNL atau ketika mengecek ke tempat kendaraan disimpan, atau ketika pemberi informasi mendadak tidak bisa ditelepon lagi.
BACA JUGA:Tidak Ada Surat Menyurat, Pemkab Seluma Segera Lelang Randis Scrap
Kejadian penipuan lelang ini sudah memakan banyak korban. Puluhan bahkan ratusan juta rupiah sudah diraup komplotan penipu dengan memberikan penawaran ini.
Mereka akan memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat atas proses lelang yang sebenarnya, dan perilaku sebagian masyarakat yang ingin mendapatkan keuntungan besar.
Pelaku penipuan sangat paham, iming-iming keuntungan yang besar, seringkali menjadikan masyarakat menjadi kurang waspada dan tidak sadar sedang masuk dalam jerat penipuan.
BACA JUGA:Lelang Bus Sekolah, dari 33 Bus Sekolah hanya 4 yang Layak
Agar tidak menjadi korban penipuan, sangat diharapkan masyarakat dapat memahami cara ikut lelang mobil dinas yang sebenarnya.
Di Indonesia, pelaksanaan lelang hanya dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang merupakan instansi vertikal di bawah Direktorat Jenderal kekayaan Negara Kementerian Keuangan.
KPKNL menyelenggarakan lelang atas permohonan instansi pemerintah lainnya, badan usaha seperti perbankan, ataupun masyarakat umum yang ingin menjual barangnya melalui lelang.
BACA JUGA:Lion Air Kembali Menangkan Lelang Sewa Pesawat Kepulangan Jemaah Haji Bengkulu
Lalu bagaimana membedakan lelang yang resmi dilaksanakan oleh KPKNL, dengan lelang yang merupakan aksi penipuan?
Hal ini sangat penting diketahui, karena dalam banyak kasus, para penipu menggunakan nama KPKNL. Bahkan dengan ‘mencatut’ nama pejabat dan pegawainya dalam melakukan aksinya.
Pada beberapa kasus, ketika calon korbannya menelepon untuk mengkonfirmasi, para penipu mengaku sedang melakukan rapat di salah satu ruang KPKNL, sehingga hal ini memberikan tambahan keyakinan kepada korbannya.
BACA JUGA:103 Unit Randis Pemkab Rejang Lebong Dilelang, Termasuk 25 Unit Kendaraan Scrap