Pupuk NPK dengan komposisi 15-15-6-4 biasa digunakan untuk pembibitan tanaman sawit, baik tanaman yang sudah maupun yang belum menghasilkan. Kandungan pupuk ini terdiri dari nitrogen 15%, P2O5 15%, kalium 6%, kadar air maksimal 3%, dan kandungan lainnya. Pupuk NPK 15-15-6-4 bisa diaplikasikan dengan cara dibenamkan pada tanah sedalam 3-5 cm (12 bulan pertama) dan 10-15 cm (setelah 12 bulan). Selain dibenamkan, Pupuk NPK 15-15-6-4 juga dapat diaplikasikan pada sekeliling tanaman dengan jarak dari batang ⅔ dari tajuk.
BACA JUGA:Mengetahui Kernel Sawit, Sumber Minyak Utama PKO Bahkan Bisa Dimakan
• Pupuk NPK 12-12-17-2+TE
Pupuk NPK dengan formulasi 12-12-17-2+TE dapat diaplikasikan pada tanaman sawit saat fase pembibitan, tanaman yang belum menghasilkan, dan dapat juga digunakan untuk sawit yang sudah menghasilkan dengan syarat terletak pada perkebunan dengan status N dan P. Pupuk NPK ini terdiri dari 12% nitrogen, 12% P2O5, 17% K2O, dan unsur hara mikro seperti 2% MgO serta beberapa TE (Trace Element) lainnya. Sebagai unsur hara mikro, magnesium juga memiliki beberapa kegunaan untuk tanaman.
• Pupuk NPK 13-6-27-4+0,65B
Pupuk NPK 13-6-27-4+0,65B merupakan pupuk NPK dengan unsur hara makro lengkap dan dilengkapi dengan magnesium dan boron sebagai unsur mikro. Kandungan pupuk ini terdiri dari 13% nitrogen, 6% P2O5, 27% K2O, 4% magnesium, dan 0,65 boron. Pupuk NPK 13-6-27-4+0,65B menjadi salah satu pupuk yang memang diformulasikan untuk perkebunan kelapa sawit. Pada lokasi peekebunan yang kekurangan kadar fosfat, dapat menambahkannya dengan pupuk fosfat. Pemberian Pupuk NPK jenis ini sebaiknya digunakan saat fase tanaman menghasilkan atau berusia 4 hingga 20 tahun.
BACA JUGA:Harga Sawit di Jambi Periode 26 Juli Hingga 1 Agustus 2024 Melonjak Naik, Segini Angka Kenaikannya
• Pupuk NPK 7-6-35+B+Cu+Zn
Dari sekian banyak rekomendasi Pupuk NPK kelapa sawit, Pupuk NPK 7-6-35+B+Cu+Zn menjadi Pupuk NPK dengan kandungan unsur hara mikro yang paling banyak. Kadar masing-masing unsur hara antara lain 7% nitrogen, 6% P2O5, 35% K2O dan unsur hara mikro sebanyak 0,5% boron, 0,1% tembaga, dan 0,1% seng. Penambahan unsur hara mikro disesuaikan dengan lahan kelapa sawit yang notabene terletak pada lahan gambut. Lahan gambut umumnya memang kurang subur untuk beberapa jenis tanaman tertentu. Oleh karena itu, penambahan unsur hara diperlukan pada lahan ini.
BACA JUGA:Tali Pengikat Terpal Putus, Sopir Truk Pengangkut Kernel Sawit Terjatuh dan Meninggal Dunia
Demikianlah ulasan mengenai tahapan penggunaan NPK kelapa sawit sesuai dengan proses tanamnya.
(Novan)