8. Gayo Lues
9. Aceh Tenggara
10. Kota Subulussalam.
Stya menambahkan, kondisi gelombang laut di perairan Aceh dalam beberapa hari ke depan juga patut diwaspadai yang mencapai 2,5 meter, seperti di perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh dan perairan Samudera Hindia Barat Aceh.
Sedangkan untuk kecepatan angin, lanjut Stya, berkisar antara 15 - 25 kilometer per jam, dengan kecepatan maksimum mencapai 40 kilometer per jam. Atas kondisi ini, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
“Terkait karena hujan dan angin kencang ini juga disebabkan oleh rossby equatorial, umumnya gelombang ini bertahan idealnya 5-8 hari, sehingga peringatan dini ini berlaku satu minggu,” ujarnya.
BACA JUGA:Viral, Remaja Ini Punya Nama Unik dan Super Pendek, hanya Dua Huruf!
BMKG juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk memastikan kapasitas infrastruktur dalam keadaan baik sebagai upaya antisipasi angin kencang.
Kemudian juga mengawasi sistem tata kelola sumber daya air, agar siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
"Dan melakukan penebangan pohon jika diperlukan, menertibkan baliho semi permanen, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi,” ujarnya.
BACA JUGA:Gagah, Ini Jenis Motor yang Digunakan Jokowi saat Ngecek Jalan di IKN, Segini Harganya
Dampak dan Tindakan Pencegahan
Cuaca ekstrem yang diprediksi ini berpotensi menyebabkan berbagai dampak negatif, mulai dari banjir, longsor, hingga gangguan transportasi dan aktivitas ekonomi.
Untuk meminimalisir dampak negatif, BMKG memberikan beberapa rekomendasi bagi masyarakat:
1. Kewaspadaan Terhadap Banjir dan Longsor
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor disarankan untuk waspada dan siap untuk evakuasi jika diperlukan.
Masyarakat harus memastikan bahwa mereka memiliki akses ke informasi terkini dan jalur evakuasi.